Akhir Tahun Warga Tarakan Nikmati Harga Cabai Rp180 Ribu per Kilogram

benuanta.co.id, TARAKAN – Polemik harga cabai dan komoditi lainnya selalu hangat dibahas di tengah perayaan keagamaan. Harga cabai rawit di pasaran menyentuh Rp 180 ribu per kilogramnya.

Penjual bahan pokok di Pasar Gusher, Muhammad Asman mengatakan cabai yang dijualnya menyentuh harga Rp 180 hingga Rp 200 ribu. Ia mengambil cabai tersebut dari petani lokal yang ada di Juata Kota Tarakan.

“Yang mahal memang cabai lokal. Selisih Rp 40 ribu,” ujarnya.

Selain cabai, bawang-bawangan juga mengalami kenaikan harga Rp 15 ribu. Untuk bawang sendiri ia mengambil dari wilayah Sulawesi, yang memang sudah mengalami kenaikan harga sejak diangkut di atas kapal.

“Lombok saya pakai lokal saja karena akses masuknya susah. Cuma dua kali seminggu, di sana juga faktor cuaca karena di sana kemarau panjang,” sambungnya.

Baca Juga :  Jokowi Terbitkan Perpres Distribusi Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

Para pelanggannya pun turut mengeluhkan kenaikan sejumlah harga bahan pokok, namun ia tak khawatir lantaran barang dagangannya merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Selain cabai rawit, kenaikan harga ini juga untuk cabai besar yang ia ambil dari petani lokal dengan selisih harga Rp 10 ribu.

“Mau tidak mau memang harus beli, kalau mengeluh banyak saja yang mengeluh,” sambungnya.

Selama 7 tahun berjualan ia tak kaget lagi dengan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi jelang tahun baru.

Sementara itu, Suminah pedangan bahan pokok di Pasar Tenguyun mengungkapkan bawang yang ia jual mengambil dari Sulawesi dengan harga saat ini ada kenaikan Rp 10 ribu. Ia juga menjual bahan pokok lainnya seperti ayam dan telur.

Baca Juga :  Pertemuan Sosek Malindo, Peningkatan Kesejahteraan Wilayah Perbatasan Dibahas

Untuk ayam sendiri tak terdapat kenaikan harga, masih normal Rp 37 ribu untuk kotor dan Rp 42 untuk bersih.

“Ayam masih normal, telur juga normal saya ambil dari peternak lokal. Telur masih normal di harga Rp 58 ribu untuk yang besar,” singkatnya.

Sementara itu, Koordinator Pasar Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (DKUMP) Tarakan, Firman mengungkapkan kenaikan bapok hanya terjadi pada cabai.

“Cabai lokal juga naik, cabai dari Sulawesi juga,” sebutnya.

Menurutnya, cabai lokal yang mengalami kenaikan harga lantaran permintaan dari masyarakat yang membludak jelang hari besar. Sehingga stok yang ada tak mampu memenuhi permintaan pasar.

“Stoknya yang kurang. Kalau untuk lokal tidak bisa memenuhi kuota untuk cabai. Daerah pemasok juga faktor cuaca di wilayah Sulawesi sehingga harganya turut naik,” pungkas Firman.(*)

Baca Juga :  Pertemuan Sosek Malindo, Peningkatan Kesejahteraan Wilayah Perbatasan Dibahas

Adapun untuk update harga bahan pokok jelang akhir tahun 2023

– Beras Rp 17 ribu per kilogram
– Minyak Rp 23 ribu per kilogram
– Gula Rp 20 ribu per kilogram
– Daging sapi segar Rp 150 ribu per kilogram
– Telur Rp 58 ribu per piring
– Daging Ayam Rp 42 ribu per kilogram
– Tomat Rp 22 ribu per kilogram
– Tepung eceran Rp 12 ribu per kilogram

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2656 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *