Optimis SOA Bisa Terealisasi hingga Akhir Tahun

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang maupun penumpang hingga saat ini masih terus berjalan. Pasalnya Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) optimis jika SOA bisa terealisasi hingga akhir tahun.

Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kaltara, Hasriyani mengatakan, SOA saat ini masih terus berprogres. Meski tidak disebutkan detail progresnya dan bisa terealisasi hingga akhir tahun 2023 mendatang.

SOA penumpang dan barang bagi masyarakat pedalaman dan perbatasan di Kaltara, kembali dilanjutkan dengan biaya APBD Rp15,5 miliar.

“Secara rinci, dibagi menjadi dua yakni SOA penumpang sebesar Rp7,5 miliar dan SOA barang sebesar Rp8 miliar,” ucapnya, Ahad (29/10/2023).

Baca Juga :  Disperindagkop Kaltara Bakal Kerja Sama Penjualan Produk Lokal Bersama KBRI Finlandia

“Jika kita melihat realisasi yang sudah berjalan, sejumlah titik atau rute untuk SOA penumpang sudah ada yang mencapai 80 sampai 90 persen. Begitu juga untuk barang,” ucapnya lagi.

Lenjut kata Hasriyani untuk darat dan sungai khususnya daerah Lumbis sudah hampir 90 persen. Menurut dia secara perlahan akan terealisasi 100 persen. Sebab mendekati Natal dan tahun baru, biasanya masyarakat akan melakukan perjalanan menuju wilayah pedalaman dan perbatasan.

“Ini perlahan karena menyambut Natal. Moda transportasi penerbangan juga tidak genjot selesai. Perlahan hingga nanti akhir tahun. Kami upayakan bisa berjalan hingga Natal dan tahun baru,” jelasnya.

Baca Juga :  Penyesuaian Mode Busana Jadi Tantangan Pasar Internasional

SOA penumpang sendiri lanjut dia, ada yang sudah 80 persen terlaksana. Kemudian, masih ada juga sisa dari APBD murni yang belum terselesaikan.

“Kita sengaja pelan pelan agar bisa sampai Natal nanti,” ungkapnya.

Sejauh ini, SOA penumpang dan barang tidak ada masalah. Semua berjalan sesuai dengan apa yang sudah di susun. Meskipun sebelum nya, ada perubahan pada SOA yang ada di Krayan. Kondisi jalan menjadi penyebab adanya perubahan moda transportasi. SOA barang khususnya, harus melalui penerbangan dikarenakan kerusakan jalan di Krayan.

Baca Juga :  Disperindagkop Kaltara Bakal Kerja Sama Penjualan Produk Lokal Bersama KBRI Finlandia

“Memang ada yang melalui darat, namun mengingat kondisi jalan akhirnya melalui penerbangan. Khusus daerah krayan itu awalnya darat, itu agar lebih banyak. Namun karena kondisi jalan akhirnya penerbangan. Tentu sudah dikoordinasikan bersama,” pungkasnya. (*)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2637 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *