benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Tingkatkan minat baca anak agar menjadi generasi milenial yang gemar membaca, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung, bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar kegiatan Festival Sepekan Literasi (Fesli) Tana Tidung.
Tak hanya berhasil meningkatkan minat baca kepada anak, kegiatan Fesli ini ternyata juga sukses menarik perhatian pelajar se-KTT yang tertarik dengan dunia literasi.
“Baik Pelajar PAUD, SD dan SMP semuanya sangat tertarik untuk mengikuti festival ini dan tentu kita berharap anak-anak ini jadi lebih tertarik lagi dalam dunia buku untuk menimbah ilmu,” kata Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, KTT Yungkul pada Kamis, 31 Agustus 2023.
Yungkul menjelaskan adanya hal yang mendasari untuk dilakukannya festival ini ialah dilatarbelakangi oleh kegiatan inovasi daerah dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melalui pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), mengingat bahwa saat ini minat baca masyarakat sudah sangat menurun akibat perkembangan teknologi yang sangat pesat.
“Dan memang harus kita akui berkembangnya smartphone saat ini memang sangat mempengaruhi minat baca masyarakat. Bahkan beberapa sumber menyebutkan kalau dalam beberapa tahun terakhir minat baca masyarakat Negara berkembang sudah menurun drastis,” jelasnya.
Rendahnya minat baca pada masyarakat saat ini mengindikasikan bahwa dalam jangka panjang Indonesia berpotensi menjadi masyarakat yang bodoh berkepanjangan, dengan produktivitas yang rendah, pendidikan yang tidak berkualitas, kriminalitas yang tinggi, sikap bijak yang rendah serta tingkat kemiskinan yang meluas.
Sehingga KTT sebagai daerah otonomi baru di wilayah Provinsi Kalimantan utara turut serta berkontribusi terhadap menurunnya minat baca di Indonesia, data ini di lihat dari hasil survei tingkat kegemaran membaca (TG) di tana tidung rendah, yaitu 30% (survey TGM DPK) 2022 dan hasil survei literasi dasar siswa Tana Tidung masih rendah, sebesar 20% (survei Disdikbud KTT) serta hasil tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan per tahun rendah, 25% (laporan DPK) 2022.
“Sehingga ke depan kita berharap tingkat kegemaran masyarakat terhadap dunia literasi ini juga meningkat. Apalagi daya baca seseorang ternyata juga dapat mempengaruhi psikologi seseorang seperti malah bersekolah,” lanjutnya.
“Oleh karena itu dunia literasi ini harus kita perkenalkan sejak dini sesuai dengan kebutuhan dan umur anak, mulai dari literasi gambar hingga literasi tingkatan atas. Agar ketika mereka makin tumbuh mereka juga tetap minat dalam membaca buku bahkan bisa membuat karya literasi sendiri,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli