benuanta.co.id, NUNUKAN – Intensitas curah hujan tinggi menyebabkan tanah longsor yang membuat jembatan penghubung antara Kecamatan Krayan Selatan dan Krayan Tengah ambruk hingga tak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
Camat Krayan, Ronny Firdaus mengatakan untuk akses jalan utama penghubung Krayan Induk dengan beberapa Kecamatan lainnya yang sempat tergenang banjir lantaran air sungai yang menguap kini mulai berangsur surut.
“Banjirnya sudah mulai surut saat ini, tapi kalau untuk aktivitas masyarakat belum sepenuhnya normal, masih terbatas geraknya karena fasilitas umum seperti jembatan banyak yang rusak,” kata Ronny kepada benuanta.co.id, Rabu (21/6/2023).
Sementara itu, Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli mengatakan akibat tanah longsor, jembatan yang merupakan akses utama penghubung antara Kecamatan Krayan Selatan dan Krayan Tengah rusak parah.
“Itu akses utama penghubung antara dua Kecamatan ini, tapi karena longsor sehingga jembatannya rusak parah,” kata Oktavianus.
Akibatnya, sejumlah aktivitas masyarakat ikut terhambat mulai dari pendistribusian sembako dari Krayan Induk, hingga pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM).
Oktavianus mengatakan jika jembatan yang ambruk tersebut tidak bisa dilalui sama sekali oleh kendaraan roda empat, bahkan untuk kendaraan roda dua juga harus berhati-hati saat melewati jembatan tersebut.
“Pengendara tentu harus hati-hati, karena kalau sampai terputus total, aktivitas masyarakat tentu akan lumpuh juga, jadi untuk warga yang ingin melewati jembatan tersebut harus jalan kaki dulu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk jarak dari jembatan tersebut ke Desa di Kecamatan Krayan Selatan kurang lebih 10 kilometer sedangkan jika menuju Kecamatan Krayan Tengah kurang lebih 5 kilometer.
Oktavianus mengatakan, pihak antara dua kecamatan sudah melakukan sedikit perbaikan agar jembatan tersebut bisa dilalui oleh warga, namun jika hujan deras terus mengguyur daratan tinggi Krayan maka dikhawatirkan jembatan tersebut akan rusak total.(*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Ramli