Teknologi AI Seperti Dua Sisi Mata Pisau

benuanta.co.id, TARAKAN – Kehadiran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di tengah masyarakat bagaikan dua sisi mata pisau. Artinya, jika manusia tidak dapat mengembangkan kemampuannya, maka kecerdasan buatan akan menggantikan pekerjaan manusia. Sisi lain, keberadaan AI justru dapat mengembangkan manusia dalam menciptakan inovasi baru.

Wakil Ketua II, Bidang Keuangan, SDM dan Sarana Prasarana, STIMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, Muhammad menjelaskan perkembangan AI atau kecerdasan buatan merupakan sistem komputer atau robot yang dirancang untuk memiliki kecerdasan yang sama dengan manusia. Dampak dari kecerdasan buatan sangat besar bagi manusia. Dengan perkembangan AI akan berdampak terhadap pemanfaatan tenaga kerja manusia.

“Satu sisi manusia mengembangkan teknologi AI, satu sisi AI bisa berdampak terhadap penyediaan lapangan pengerjaan, karena bisa menggantikan fungsi manusia dalam mengambil pekerjaannya,” ucapnya.

Dampak positifnya, AI mampu mempercepat dan mempermudah pekerjaan manusia, kecanggihan AI kini sudah merebak ke segala bidang, seperti dunia kesehatan, dunia pendidikan, bahkan seni. Sebaliknya, jika manusia tidak siap menerima kemajuan teknologi tersebut, maka fungsi dan pekerjaan manusia akan digantikan oleh AI.

“Untuk mengimbangi kecerdasan buatan, generasi hari ini harus menuntut ilmu serta teknologi dengan maksimal agar fungsi manusia tidak tergantikan oleh AI, sehingga dapat menjadi bagian yang bisa menyamai AI dalam membantu aktivitas dan pekerjaan manusia, baik secara individu maupun secara global,” bebernya.

Baca Juga :  Tak Tau Jera, Pria Ini Masuk Penjara Empat Kali Akibat Panjang Tangan

Salah satu contoh AI yang nyata seperti google yang kerap dijadikan manusia sebagai mesin pencarian dengan tujuan membantu pekerjaan manusia agar lebih mudah. Selain itu, ada Expert System atau sistem pakar, merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, artinya keberadaannya menyamai kepakaran manusia.

“Misalnya dalam mendeteksi penyakit atau mengetahui titik api. Kemarin juga ada kasus AI yang dilakukan oleh seniman yang sudah meninggal dunia, di mana wajah dan tubuhnya dibuat oleh kecerdasan buatan. Kemudian ia diminta untuk melukis dan hasilnya tidak jauh beda, selain itu di televisi swasta, presenter telah digantikan dengan AI, dampaknya besar sekali untuk manusia,” ungkapnya.

Sebagai akademisi, Muhammad menilai kehadiran AI dapat menjadi ancaman manusia tergantung terhadap sudut pandang manusia. Jika dilihat dari kesiapan tenaga kerja, kecerdasan buatan dapat menjadi ancaman bagi manusia jika memaksimalkan kemampuan diri dalam menjawab tantangan masa depan. Sisi lain, kehadiran AI dapat memotivasi manusia agar tidak memandang teknologi yang berkembang saat ini dengan sebelah mata.

“Teknologi yang berkembang saat ini bisa dijadikan teman hidup manusia, tapi dapat dijadikan sebagai pesaing manusia dalam memenuhi hidupnya,” ujarnya.

Guna menyikapinya, tentu masyarakat perlu terbuka agar bisa berkembang dalam menyikapi keberadaan AI tersebut. Pada dasarnya, AI diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia agar meningkatkan semangat serta inovasi dalam meningkatkan kompetensi.

Baca Juga :  Pejabat Utama Polres Tarakan Dirotasi, Kapolres Tekankan Pengamanan Pilkada

“Satu hal yang AI tidak miliki yaitu perasaan, ” terangnya.

Dalam bidang keilmuan, khotbah, ceramah maupun dakwah yang disampaikan oleh AI merupakan hal yang wajar, sepanjang hal tersebut tidak menyimpang dari nilai keagamaan karena ada di dalamnya ada nilai fundamental yang tidak bisa menggantikan hubungan antara manusia dengan tuhan. AI tidak bisa melakukan hal tersebut.

“Hubungan manusia kepada tuhan tidak bisa digantikan oleh AI, namun untuk mempermudah dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat, saya pikir hal tersebut merupakan hal yang sah,” katanya.

Muhammad menegaskan bahwa AI bertujuan menguji sumber daya manusia yang sesungguhnya, untuk mengimbanginya ia menyampaikan agar pemuda untuk berhenti menyalahgunakan narkoba dan melakukan kegiatan yang sia-sia.

“Fokus kepada belajar dan pengembangan teknologi khususnya AI, karena saat ini sedang menjadi perhatian dan hingga kini keberadaannya terus dikembangkan oleh perusahaan besar di dunia dengan tujuan menggantikan pekerjaan manusia, jika kita tidak sanggup mengikuti perkembangan teknologi, maka teknologi dapat menggilas keberadaan manusia,” imbuhnya.

Manusia terus mengembangkan kecerdasan buatan hingga mendekati kecerdasan manusia yang sesungguhnya, dan waktu yang akan menjawab hal tersebut. Robot juga merupakan kecerdasan buatan yang nyata, namun apakah kehadirannya dapat menyamai manusia sepenuhnya?

Baca Juga :  Hujan Deras Guyur Tarakan, BPBD Dapati 22 Kejadian Bencana

Guna mencegah kecurangan dalam penggunaan AI dalam pengerjaan skripsi, pihaknya telah melakukan upaya dalam mengantisipasi hal tersebut. Dengan kebijakan, aturan serta bantuan aplikasi, pihaknya dapat mendeteksi dan mengetahui adanya plagiat terhadap skripsi yang dikerjakan.

“Jika ditemukan indikasi plagiat pada skripsi, para dosen juga tidak langsung menghakimi, melainkan tetap melakukan pembinaan, karena pada prinsipnya kampus bisa meluluskan mahasiswa sesuai dengan kompetensi dan keahlian selama mahasiswa tersebut mengikuti proses pendidikan tersebut,” tegasnya.

Muhammad berpesan kepada masyarakat bahwa teknologi sama dengan pisau yang memiliki dua sisi yaitu tajam dan tumpul. Informasi terhadap pemanfaatan terhadap teknologi wajib dimasifkan kepada masyarakat agar tidak salah pemanfaatannya. Jika salah digunakan, maka dampaknya juga akan berpengaruh secara jangka panjang. Selain itu, teknologi merupakan senjata ampuh untuk meluluhlantakkan persatuan antar umat beragama, kelompok di bangsa Indonesia.

“Tidak selamanya teknologi buruk dan tidak selamanya teknologi itu baik, semua kembali kepada masyarakat, yang ingin kita hadirkan adalah teknologi yang dapat menyejukkan, membawa damai terhadap kehidupan masyarakat,” tutupnya.(*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Ramli

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *