Disdagkop Kaltara Harapkan Pengusaha Lokal Dirikan Pabrik Tekstil

benuanta.co.id, TARAKAN – Geliat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kalimantan Utara (Kaltara) terlihat semakin berkembang. Terlebih, beberapa produk tekstil seperti kain juga mulai pelan-pelan dirintis oleh para pelaku UMKM di Kaltara.

Sayangnya, dalam menghasilkan produk tekstil ini, pelaku UMKM masih harus mengandalkan bahan baku dari luar Kaltara seperti benang, pewarna, dan juga alat pembuatan produk tekstil.

Kepala Disdagkop Kaltara, Hasriani mengatakan saat ini memang bahan baku untuk diolah menjadi produk tekstil harus diambil dari luar daerah dalam hal ini Surabaya. Tak dipungkiri, dirinya mengharapkan adanya pelaku usaha dengan modal kapita yang besar untuk membuat pabrik tekstil.

“Ya meskipun membuat itu (pabrik tekstil) membutuhkan bahan baku benang dan sebagainya. Tapi kita tetap optimis. Karena pelaku UMKM kita telah sepakat mau memberdayakan produk lokal,” katanya, Ahad (18/6/2023).

Baca Juga :  Penyesuaian Mode Busana Jadi Tantangan Pasar Internasional

Dalam hal mendirikan pabrik sendiri, nantinya akan mempermudah pelaku usaha dalam menentukan cost pembuatan kain lokal Kaltara. Tentu, harga jual dari produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk dari luar daerah.

“Mudah-mudahan setelah statement saya ada pengusaha lokal yang bisa membantu para UMKM untuk bahan baku yang dibutuhkan. Tentunya tidak berorientasi kepada profit. Lebih ke membantu UMKM ini produknya bisa bersaing,” lanjut dia.

Lebih jauh dijelaskannya, saat ini yang paling berpengaruh adalah harga jual produk tekstil Kaltara. Baik itu batik ataupun kain-kain dengan motif lokal. Menurutnya, karena wilayah Kaltara yang berada cukup jauh membuat ongkos transportasi pengiriman bahan baku juga menjadi pertimbangan harga jual produk.

Baca Juga :  Disperindagkop Kaltara Bakal Kerja Sama Penjualan Produk Lokal Bersama KBRI Finlandia

Sementara untuk motifnya, tak diragukan lagi, Hasriani menyebut pengerajin di Kaltara mengangkat motif lokal dari Kaltara.

“Kalau kita ini sudah penerbangan, terus ke pelosok lagi daerah Malinau juga. Itu harganya,” sebutnya.

Dilanjutkannya, Kaltara memiliki produk unggulan lain selain kain batik yakni tas anyaman dari rotan. Pembuatannya pun tak mudah, produk tas berbahan dasar kayu alami ini dibuat dari tangan-tangan pengerajin langsung (handmade). Menurutnya, pasaran dari tas ini sangat luas sehingga banyak wisatawan asing yang turut menggemari keberadaan tas anyaman ini.

Baca Juga :  Disperindagkop Kaltara Bakal Kerja Sama Penjualan Produk Lokal Bersama KBRI Finlandia

“Karena lebih natural juga. Sudah dijual sampai ke Amerika juga,”

Sebagai pemerintah, pihaknya selalu menjembatani pelaku usaha seperti pendampingan dan juga edukasi.

“Baik dari segi permodalan. Juga peningkatan kompetensi. Supaya produk mereka tetap bisa bersaing dengan produk dari luar. Tak hanya nasional tentu Internasional,” tandas Hasriani. (adv)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2636 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *