benuanta.co.id, Makassar – Ribuan galon air zam – zam telah diterima Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar, meskipun masa kepulangan jemaah haji atau Debarkasi masih lama. Namun air zamzam milik jamaah haji tersebut sudah tiba di Makassar dan ditampung di salah satu Aula di Asrama Haji Sudiang.
Panitia Pembantu PPIH di Embarkasi Makassar yang menangani khusus Air Zamzam jemaah haji, Abdullah mengatakan, air zamzam tersebut akan dibagikan kepada para jemaah haji sepulang menunaikan ibadah di tanah suci.
Abdullah menyebut PPIH Embarkasi Makassar sudah menerima tiga kali pengiriman dari pihak Maskapai Garuda Indonesia sejak penerbangan haji memasuki Gelombang Kedua. Adapun jumlah dalam satu galon berisi 5 liter. Nantinya setiap jemaah akan mendapat jatah 1 Galon, tanpa pungutan biaya.
“Dari 3 kali pengiriman Air Zam Zam dari Maskapai Garuda ke PPIH di Asrama Haji Sudiang Makassar, tercatat 6.791 Galon Zam Zam, dan Panitia Haji Daerah yang sudah mengambil Jatah Air Zam Zamnya sudah ada dua, yakni Makassar sebanyak 1.160 Galon dan Kolaka Sultra 366 Galon, jadi yang tersisa saat ini sebanyak 5.265 galon,” jelas Abdullah melalui keterangannya dikutip, Selasa, (13/6/2023).
Koordinator Humas PPIH Embarkasi Makassar, Mawardi Siradj, pemberian Air Zam Zam buat jemaah haji dicetuskan oleh Maskapai Garuda Indonesia, sekaligus menjamin keselamatan penerbangan jemaah haji. Sebab penumpang tidak diperbolehkan membawa zamzam sendiri.
Dikhawatirkan, kata dia, kemasan air zam zam yang dibawa penumpang tidak cukup baik sehingga akan pecah saat ditumpuk barang-barang lain.
“Air Zam Zam ini didatangkan khusus oleh pihak Maskapai Haji saat memasuki penerbangan gelombang kedua, dimana saat meninggalkan Embarkasi di Indonesia, pesawat membawa Jemaah haji dan saat kembali membawa air zamzam,” ucap Mawardi.
Jika setiap satu orang Jemaah haji di Embarkasi Makassar mendapatkan jatah 1 Galon Air Zam Zam, maka dapat diperkirakan pihak Maskapai garuda Indonesia harus menyiapkan 16.923 Galon Air Zam zam yang nantinya akan diserahkan kepada PPIH Daerah dari 8 Provinsi di Indonesia Timur.(*)
Reporter: Akbar
Editor: Ramli
