benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mengklaim telah berhasil menekan angka stunting pada anak sebesar 10 persen. Posisi angka stunting di Tarakan saat ini berada di 15,6 persen.
Wakil Wali Kota Tarakan, Effendhi Djuprianto mengatakan, menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tarakan berada di 15,6 persen, sedangkan data stunting pusat jumlahnya sekitar 21 persen.
“Pemetaan tahun 2021 itu kita kurang lebih (angka stunting) 25,4 persen dan Alhamdulillah kita sekarang di posisi 15,6 persen, kita sudah turun 10 persen,” kata Effendhi, Senin (5/6/2023).
Target penekanan stunting yang direncanakan oleh Pemkot Tarakan pada tahun ini berada di bawah 10 persen sebelum bulan Agustus.
Salah satu faktor yang mendukung penurunan angka stunting yakni ketersediaan air bersih, sehingga Pemkot Tarakan telah mengajukan penambahan air bersih ke titik yang membutuhkan.
“Kalau itu sudah bisa dilaksanakan dari bulan Juni diharapkan pada saat pemetaan di bulan Agustus dapat memungkinkan penurunan stunting 10 persen di bawah target nasional yaitu 14 persen,” terangnya.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung mengenai bantuan BKKBN Pusat dengan melakukan program selama 6 bulan lamanya dan akan di mulai pada tangan 22 Juni mendatang di mana program tersebut telah disiapkan dan dibiayai oleh Pemkot Tarakan.
“Programnya ada Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa telur, menurut BKKBN minimal satu anak dua telur per hari. Dari kementerian ada 1.000 piring ditambah dengan biaya APBD Kota Tarakan,” tuturnya.
“Untuk peningkatan gizi bukan hanya telur tapi nanti ada ikan, ayam dan sebagainya,” tutupnya.(*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli