BKP Monitoring Sapi yang Masuk ke Tarakan

benuanta.co.id, TARAKAN – Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tarakan melakukan pengawasan langsung terhadap pemasukan sapi segar di Kota Tarakan. Melalui konsep tol laut, Tarakan menerima sebanyak 5 kali pasokan sapi segar dari 3 kabupaten.

Diketahui, beberapa waktu terakhir Tarakan tak pernah lagi mendapatkan pasokan sapi segar lantaran wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada sapi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 tahun 2023, pengiriman sapi dari daerah wabah maupun bebas sudah boleh dilakukan namun harus disertai dengan analisa risiko.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2000 votes

“Hasil analisa risiko sifatnya bisa diabaikan. Tujuannya hanya untuk dipotong bukan untuk dibudidayakan,” sebut Dokter Hewan BKP Kelas II Tarakan, drh. Budi Setiawan saat ditemui, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga :  Mudik Lebaran Kepolisian Tak Temukan Calo Tiket Pelni

Dikatakannya sudah terdapat 3 kabupaten yang sudah dilakukan analisis risiko oleh Pemerintah Kaltara, diantaranya Gorontalo, Sinjai dan Polewali Mandar (Polman). Sudah terdapat juga 5 kali pemasukan sapi di Kaltara yang dimulai 23 Mei 2023 lalu sebanyak 288 ekor sapi.

“Itu dari Gorontalo. Langsung ke Tarakan. Ini sapinya khusus ke Tarakan saja,” lanjutnya.

Baca Juga :  Dugaan Kebakaran di RSUD JSK, Polisi Simpulkan Korsleting Kipas Angin 

Selanjutnya dari Sinjai sendiri sebanyak 12 ekor dan 66 ekor yang diterima melalui Kabupaten Nunukan menuju Kota Tarakan. Pemasukan sapi dari Nunukan ini dikarenakan tak ada kapal langsung dari wilayah Pare-Pare ke Kota Tarakan.

“Totalnya 5 kali. Ada 25 ekor dan 75 ekor dari Polman. Jadi totalnya 461 ekor,” sebut Budi.

Dalam waktu dekat, tepatnya 12 Juni 2023 akan ada wacana pengiriman sapi sebanyak 400an ekor dari Gorontalo yang akan langsung tiba di Tarakan. Dalam pengiriman ini, pihaknya hanya melaksanakan fungsi pengawasan kesehatan sapi saja.

Adapun standar pengiriman dari lokasi wabah ke zona hijau, tetap terdapat pemeriksaan dokumen berupa hasil pengujian laboratorium dari daerah asal, kemudian melakukan bio security seperti disinfeksi alat angkut dan hewan tersebut.

Baca Juga :  Pemkot Tarakan Bakal Alihkan Perawatan Taman Tugu 99 ke Bandara Juwata

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan monitoring di kandang peternak sapi di setiap titik Tarakan.

“Kita juga berikan bantuan disinfektan kepada peternak itu. Tidak ada karantina di sini karena sudah karantina di daerah asal. Vaksinasi juga sudah dilakukan apalagi PMK ini dua kali di vaksin, karena tujuannya kan untuk dipotong,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *