Sempat Dibatasi karena Covid-19, Peringatan Kenaikan Isa Almasih Tahun Ini Kembali Normal

 

 

benuanta.co.id, Tarakan – Hari Kenaikan Isa Almasih atau Kenaikan Yesus Kristus yang ditetapkan sebagai hari libur nasional tahun ini jatuh pada hari Kamis, 18 Mei 2023. Para jemaat mengakui perayaan tahun ini sudah kembali normal, sebab tahun – tahun sebelumnya peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih sempat terganggu Covid-19.

Peringatan hari kenaikan yang merupakan salah satu rangkaian dari Hari Jumat Agung dan Paskah yang merupakan hari sakral bagi umat Kristiani. Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Getsemani salah satu gereja di Kota Tarakan merayakan hari kenaikan dengan beribadah, yang dihadiri oleh seluruh jemaat.

Baca Juga :  Akhirnya Persoalan Jalan Slamet Riyadi Dibahas Pemkot Tarakan

Gembala GBIS Getsemani, Pdt. Ronal Kaleb, S.Th menyatakan jika pada 3 tahun sebelumnya ada pembatasan karena Covid-19 jemaat merasa sungkan untuk beribadah pada tahun ini jemaat sudah tenang dalam menjalankan ibadah.

“Puji Tuhan semua bisa dilewati dalam arti jemaat bisa lebih bebas dan leluasan sehingga bisa beribadah dengan penuh hikmat kita bersyukur kedepannya bisa terus begitu,” kata Pdt. Kaleb, Kamis (18/5/2023).

Baca Juga :  Menjelang Detik-Detik Waisak, Bikkhu Lakukan Pindapata

Tambahnya pada Hari kenaikan Yesus Kristus tahun ini diberi tema “Pesan Yesus Tinggalkan melalui Kenaikan-Nya ke Surga”. Setelah Hari kenaikan, umat Kristiani juga akan menunggu Hari Pencurahan Roh Kudus atau hari Pentakosta selama 10 hari ke depan.

“Kalau di gereja ini kita akan ibadah selama 10 hari seperti yang dilakukan para murid, kenapa kita lakukan yaitu untuk membangkitkan semangat untuk membawa kita dekat dengan Tuhan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Judi Berkedok Pondok di Aki Balak Diobok-obok Polisi

Roland, salah satu jemaat mengukapkan syukur tahun ini bisa mengikuti ibadah dengan khidmat tanpa takut untuk beribadah seperti tahun sebelumnya.

“Kalau tahun ini lebih bersyukur kalau tahun ini bisa berkumpul bersama keluarga mengikuti ibadah. Kalau selama tiga tahun sebelumnya ibadah paling hanya berdua yang lainnya tinggal di rumah karena dibatasi,” tutupnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *