benuanta.co.id, NUNUKAN – Sejumlah pelanggan mengeluhkan 3 pekan suplai air bersih PDAM Tirta Taka Nunukan ke pelanggan tidak mengalir. Akibatnya, masyarakat yang bertumpu pada air PDAM merasakan kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.
“Sudah 3 pekan macet,” kata salah seorang pelanggan, Mustapa, Sabtu, 6 Mei 2023.
Mustapa mengaku kecewa dengan kondisi suplai air yang kerap macet. Karena masyarakat setempat hanya mengandalkan air PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saya sangat kecewa atas kondisi tersebut, PDAM seakan tidak peduli untuk meminimalisir persoalan ini, di mana kebutuhan mandi, wudhu sangat urgen,” kata Mustafa.
Lanjutnya, padahal sudah berulang kali disampaikan baik secara langsung maupun melalui media. Namun keluhan itu hingga kini belum ada solusi dari pihak perusahaan maupun pemerintah setempat.
“Kita sekarang hanya mengandalkan beli air profil tangki, dan sebagian air sumur bor. Selaku pelanggan yang mengharapkan air bersih dari PDAM kami kecewa,” ujarnya.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Taka, Masdi mengatakan, saat ini curah hujan di Nunukan sangat kurang, dan jika melihat volume embung di Nunukan sangat besar. Sedangkan PDAM hanya sebagai operator, sedangkan pemerintah yang memiliki kebijakan.
“Kita hanya menjalankan yang ada, dan memberikan masukan dan terobosan atau langkah yang lainnya,” jelasnya.
Lanjut Masdi, kurangnya pasokan air bersih ke masyarakat itu karena kurangnya embung tadah hujan, sehingga perlunya tadah hujan dengan cara embung ditingkatkan dengan cara dibendung. “Kita harus meningkatkan volume tampung,” ujarnya.
Selain itu, untuk mengatasi persoalan tidak mengalirnya air ke rumah warga, maka pihaknya bersama dengan armada dari DLH, pemadam kebakaran, Polres, dan BPBD menyasar beberapa wilayah ke rumah-rumah warga dan tempat ibadah memberikan air bersih.
“Kita tetap bekerja, dengan dukungan berbagai pihak baik dari bupati, dewan pengawas, serta DLH, pemadam kebakaran, dan BPBD kami membagikan air ke masyarakat,” pungkasnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli