Pasca Lebaran, Harga Daging Sapi Masih Tinggi

benuanta.co.id, TARAKAN – Sejumlah harga bahan pokok di pasaran masih belum stabil pasca Hari Raya Idul Fitri 2023. Di antaranya harga cabai yang masih fluktuatif dan daging sapi yang masih tinggi.

Berdasarkan data perkembangan harga bahan pokok pasaran yang diterima Benuanta dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Tarakan harga cabai rawit per hari ini tembus Rp120 ribu perkilogram.

“Kalau naik ini (cabai) relatif. Dalam artian cabai ini tidak tentu. Sebentar naik harganya sebentar turun. Nanti pagi naik harganya terus siang bisa turun,” ucap Kontributor Pasar Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Tarakan, Muhammad Firman, Jumat (28/4/2023).

Baca Juga :  Sosialisasi Manfaat Program bagi Apotek dan Klinik se-Kabupaten Bulungan

Hal ini terjadi lantaran stok cabai yang sedikit juga kapal yang membawa bahan pokok dari luar belum datang. Ia mengatakan, biasanya saat kedatangan kapal, harga cabai cenderung lebih murah.

“Bisa juga dari daerah pemasok yang sudah mahal. Kita memang ada masih mengambil dari luar. Dari Palu, Enrekang dan Toli-toli,” katanya.

Sementara untuk harga daging sapi sendiri, kenaikan harga justru signifikan terjadi. Sejak H-3 lebaran hingga saat ini harga daging sapi segar di pasaran menyentuh Rp170 ribu.

Ia melanjutkan, mahalnya harga daging sapi segar ini dipengaruhi oleh stok yang kurang. Kendati, juga tersedia daging beku dan daging Alana.

Baca Juga :  Jokowi Terbitkan Perpres Distribusi Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

“Daging beku masih ada, itu diharga Rp90 ribu. Yang segar lebih mahal. Mungkin di luar Tarakan itu lebih mahal,” lanjut dia.

Pihaknya pun tak dapat memastikan kapan harga daging sapi segar ini dapat kembali normal. Tentu normalnya harga daging ini kembali pada stok sapi yang masih dipasok dari luar daerah. Sementara untuk harga bahan pokok lain seperti daging ayam, telur, minyak dan lainnya masih berada pada harga normal.

Terpisah, salah satu pedagang daging sapi segar di pasaran, Yono mengatakan harga daging sapi segar yang dijualnya memang belum mengalami penurunan harga. Terlebih pada H-1 lebaran harga menginjak Rp150 ribu.

Baca Juga :  Sosialisasi Manfaat Program bagi Apotek dan Klinik se-Kabupaten Bulungan

“Tapi banyak saja yang beli. Namanya juga kebutuhan lebaran. Kalau mahal-mahal begini apalagi daging sapi atau daging ayam pasti laku saja,” singkatnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Nicky Saputra 

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2703 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *