Ini Penyebab Sinar UV Lebih Panas Dibanding Biasanya

benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prediksi sinar Ultra Violet (UV) dalam kategori risiko tinggi di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya Kalimantan Utara. Tingginya risiko bahaya ini dipengaruhi oleh geografis dan elevasi suatu tempat, posisi matahari, jenis permukaan dan tutupan awan.

Saat dikonfirmasi, Prakirawan on Duty BMKG Tarakan, Danurahni Aryashta menerangkan tingginya paparan sinar UV mulai berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 14.00 WITA. Paparan sinar UV ini dikatakannya berbeda dengan hari-hari biasanya dikarenakan gerak semu matahari yang lebih dekat dengan equator.

“Jadi udaranya lebih panas dibandingkan hari-hari biasanya,” katanya kepada Benuanta, Sabtu (29/4/2023).

Baca Juga :  Serahkan Sertifikat Lahan, Gubernur Harap Kejati Kaltara Segera Terwujud

Udara panas di Indonesia sendiri ditegaskannya bukanlah fenomena gelombang panas. Mengingat, kondisi wilayah di Indonesia adalah kepulauan bukan daratan yang luas seperti yang terjadi di India, Myanmar, Bangladesh dan Thailand.

Adapun suhu di Kaltara sendiri pada kondisi cerah berkisar 32 hingga 34 derajat celcius. Sementara untuk cuaca berawan diperkirakan 30 hingga 32 derajat celcius. Gerak semu matahari inipun diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga akhir September.

“Masih akan terjadi hingga September akhir. Karena saat ini gerak semu matahari bergerak ke arah Utara,” lanjutnya.

Baca Juga :  Temuan DBD dan Malaria, Dinkes Kaltara Lakukan Penyelidikan Epidemiologi 

Danu melanjutkan pada kondisi udara panas ini tentu sangat berbahaya bagi kulit manusia jika terlalu lama berada di bawah sinar matahari. Ia berpesan untuk masyarakat yang memiliki aktivitas tinggi di bawah sinar matahari, sangat dianjurkan untuk menggunakan sun block, memakai topi, baju dan celana panjang. Disarankan juga untuk mengkonsumsi air putih yang cukup jika beraktivitas panjang di bawah sinar UV.

“Ini dikhawatirkan kulit akan terbakar atau sun burn, merusak mata dan menurunkan kekebalan tubuh juga. Jadi disarankan memang menggunakan pakaian yang panjang dan konsumsi air putih agar tubuh tidak kekurangan cairan,” ujar dia.

Baca Juga :  Tahun Depan Perwakilan Balai Kementerian PUPR Berkantor di Kaltara

Perlu diketahu, sinar UV adalah jenis radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang lebih pendek dari cahaya yang dapat dilihat manusia. Sinar UV sendiri terbagi menjadi 3 kategori berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu UV-A (320-400nm), UV-B (280-320 nm), dan UV-C (100-280nm).

Kendati, sinar UV bermanfaat untuk beberapa keperluan seperti produksi vitamin D dalam tubuh, namun paparannya juga dapat berbahaya bagi manusia, tergantung terhadap jenis sinar UV dan durasi paparannya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *