benuanta.co.id, TARAKAN – Memasuki H+3 Idul Fitri 2023, arus balik di Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan masih terpantau normal. Hal ini terjadi lantaran masih dalam suasana cuti yang cukup panjang.
Berdasarkan pantauan benuanta.co.id, penumpang yang turun melalui Bandara Juwata tak terlalu ramai pada hari ketiga lebaran ini.
“Perkiraan H+4 dan H+5 baru bergerak itu lonjakan. Saat ini yang dominan masih keberangkatan,” ujar Ketua Posko Angkutan Udara, Purnama saat dikonfirmasi Benuanta, Senin (24/4/2023).
Ia mengatakan, pergerakan penumpang masih didominasi dengan keberangkatan ke luar daerah. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, diperkirakan masih akan mengalami lonjakan dari tahun sebelumnya.
“Kedatangan yang jelas lebih banyak dari tahun lalu. Tapi lonjakannya tidak terlalu. Karena liburnya panjang kan. Biasanya kalau liburannya pendek itu masih membludak,” katanya.
Sementara untuk extra flight sendiri, saat ini juga sudah tidak diberlakukan lagi. Mengingat usai momen lebaran, pihaknya hanya mengantisipasi untuk lonjakan penumpang yang tiba di bandara.
“Tapi kita terima saja kalau ada dari wilayah asal yang mengajukan extra flight. Itu dari bandara asal. Kita tinggal menerima saja di sini. Karena kita di sini arus balik jadi tidak diberlakukan sudah extra flight-nya,” lanjutnya.
Berdasarkan data monitoring angkutan lebaran, terpantau pada Minggu, 23 April 2023 penumpang yang tiba mengalami pertumbuhan -15,60 persen atau sekitar 487 penumpang dibandingkan dengan tahun 2022 lalu sebanyak 577 penumpang. Pada arus balik ini, mayoritas kedatangan berasal dari Jakarta dan Surabaya.
Pihaknya pun telah melakukan evaluasi terkait kejadian yang menonjol dan telah melakukan pelaporan ke Kementrian Perhubungan. Hasilnya, tak ada kejadian yang menonjol selama puncak arus mudik dan arus balik di Bandara Juwata Tarakan.
“Tarakan itu kejadian-kejadian yang menonjol tidak ada. Kecuali yang H-3 itu ada satu penumpang yang sakit epilepsi. Tapi langsung kita tangani dan besoknya sudah bisa terbang kembali,” urainya.
Dalam mengantisipasi kejadian yang menonjol ini, pihaknya bersama unsur pengamanan lainnya selalu standby di Posko Angkutan Udara. Sehingga kejadian pun akan langsung dapat ditangani.
Menyoal pembatalan keberangkatan sendiri, terdapat dua maskapai yakni Lion dan Citilink tujuan Tarakan- Surabaya dan Tarakan-Makassar.
“Pembatalan penerbangan terjadi karena tidak ada penumpang,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa
