4 Cara Menghindari Maksiat di Bulan Ramadan, Nomor 3 Bikin Insaf

benuanta.co.id, Makassar – Sejatinya di bulan Ramadan 1444 Hijriah mengantarkan umat muslim menuju kebaikan dan meninggalkan semua perbuatan yang bersifat maksiat. Hanya saja keinginan tersebut terkadang terkendala oleh tingginya hawa nafsu seseorang.

Ulama pun kerap mengajarkan pengingat kepada umat Islam dalam meningkatkan ibadah dan ketakwaan kepada sang khalik.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

Dr. KH Ruslan Wahab MA, Ketua Bidang Fatwa MUI Sulsel mengajarkan, bahwa potensi kemaksiatan akan berkurang selama Ramadan dan sebaliknya potensi kebaikan seorang akan bertambah.

“Ada hal yang dianggap baik (manusia) tetapi dimata Allah itu tidak baik, dan sebaliknya hal yang dianggap jelek (manusia) tetapi baik di mata Allah SWT. Olehnya perlu kecerdasan dalam melaksanakannya, ” kata KH Ruslan Wahab dalam sebuah ceramahnya dikutip, Selasa, (11/4/2023).

Menurut KH Ruslan, yang menjadi indikator kecerdasan seorang di Bulan Ramadan adalah kebaikan lebih tinggi frekuensinya di banding dengan bulan lainya. “Kemudian kesalahan bisa diminimalisir itu semua disebabkan karena ada proses pencerdasan di Bulan Ramadan, ” ujarnya.

Berdasarkan rangkuman penjelasan sejumlah ulama dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT ada empat cara jitu. Tujuannya, umat Islam bisa berjalan lurus dan tidak terjerumus pada lubang kemaksiatan.

Berikut 4 Pengingat Meningkatkan Ketakwaan

1. Merasakan Kehadiran Allah

Umat Islam sejatinya harus meyakini keberadaan Allah SWT, yang selalu memantau pergerakan semua makhluk yang ada di langit dan bumi. Sebab tidak ada satu pun makhluk yang bisa lepas dari pandangan-Nya.

Rasulullah SAW bersabda (HR Muslim), bahwa “Engkau menyembah Allah seakan engkau melihat-Nya, bila engkau tak melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihatmu.”

2. Merasakan Kehadiran Malaikat Pencatat Amal

Setiap manusia didampingi dua malaikat kiraman katibin yang bertugas mencatat amal baik dan buruk. Keduanya dikenal dengan Malaikat Raqib dan Atid. Malaikat Raqib berada di sebalah kanan untuk mencatat amal baik dan Malaikat Atid ada di sebelah kiri untuk mencatat amal buruk.

Ketika tidak bisa merasakan kehadiran Allah di setiap saat, sejatinya bisa merasakan atau mengingat bahwa setiap gerak-gerik akan direkam dan dicatat oleh kedua malaikat tersebut. Kendati di akhirat kelak, semua catatan tersebut akan dibuka dan diminta pertanggung jawabannya.

3. Kematian Sudah di Depan Mata

Jika kehadiran Allah dan malaikat pencatat amal belum bisa dirasakan dan tak kunjung membuat ibadah kian meningkat, maka seharusnya umat Islam bisa meyakini adanya kematian.
Setiap manusia pasti akan meninggal dunia, hanya saja waktu dan tempatnya dirahasiakan.

4. Janji dan Ancaman Allah

Tak hanya itu, pengingat lain perlu dicatat adalah janji dan ancaman Allah. Allah menjanjikan kebahagiaan dan surga untuk orang yang mengikuti perintahnya, menjalankan ibadah dan menjauhi larangannya. Namun sebaliknya, Allah juga mengancam penderitaan dan neraka bagi mereka yang bermaksiat.(*)

Penulis: Akbar

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *