Cegah Kembali Mati Listrik di Berau, PLN Berupaya Lakukan Sistem Interkoneksi 150 KV

benuanta.co.id, BERAU – Kondisi arus kelistrikan rumah ke rumah di Kabupaten Berau mulai berangsur-angsur membaik berkat keseriusan tanggungjawab pemerintah daerah.

Tak hanya itu kata General Manager Unit Induk Distribusi (UID) Kaltimra, Joice Lanny Wantania mengatakan setelah 7 mesin sudah masuk ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sambaliung.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1548 votes

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh PLN yakni bakal memperpanjang secara korporasi dan mengusahakan jalur transmisi 150 KV dari sistem pembangkit di Mahakam.

“Untuk jangka panjang agar Berau aman dan tidak ada pemadaman lagi dari sisi teknis, kami akan perpanjang secara korporasi sistem interkoneksi 150 KV jadi interkoneksi Kalimantan. Saat ini jalurnya masih tamaloy, nanti akan di-update lagi dengan teman-teman dari direktorat Mega Project, sudah sampai daerah mana mereka membangun jalur transmisi 150 KV ini. Kalau sudah bisa ke arah Tanjung Redeb maka sudah bisa kami evakuasi surplus daya yang ada di sistem Mahakam sebagai daya keseluruhan,” ucapnya Sabtu (1/4/2023).

Sebab kata dia, surplus daya yang ada di sistem Mahakam sebesar 140 MW lebih, tentunya jika untuk kebutuhan listrik di Berau sangat mencukupi karena beban puncak daya listrik Berau hanya 33 MW.

“Tapi kalau untuk jangka pendek ini. Artinya mesin tersebut masih ada back-upnya. Misalnya PLTU Berau gangguan ada 7 Megawatt ini memback up,” bebernya.

Kemudian soal status sewa mesin yang saat ini ada di PLTD Sambaliung, dikatakan Joice masih akan tetap ada sebagai back up.

“Selagi di butuhkan, selagi di perlukan, ini masih akan tetap ada. Karena beban listrik di sini kan tidak stuck pada 33 MW,” bebernya.

Kehadiran arus listrik pun selalu ada juga untuk memenuhi kebutuhan listrik Berau yang tiba-tiba bertambah, ketika ada pelanggan yang membutuhkan daya besar masuk ke Berau. Bahkan untuk kompensasi selama terjadi pemadaman bergilir di Berau, dikatakannya tidak bisa serta merta diberikan.

“Karena harus disesuaikan dengan Service Level Agreement (SLA) dan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), yang tentunya akan diberikan, kalau memang menjadi bagian kewajiban PLN kepada masyarakat. Dan kami mendukung penuh program presiden Jokowi bahwa di tahun 2060 sudah 100% semua daerah teraliri listrik,” terangnya.

“Jadi sekarang masih ada mesin yang berbahan bakar solar yang kami sewa. Tapi yang menyewa mesin ini bukan Pemda tetapi dari korporasi PLN lewat sub holding atau anak perusahaan yang sudah bergabung di sub holding,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *