benuanta.co.id, TARAKAN – Guna menjaga sumber energi fosil minyak dan gas bumi di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) terus melakukan operasi produksi dengan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di wilayah Kaltara.
“Itu juga sebagai meningkatkan produksi migas. Kami juga terus mencari sumber cadangan baru. Karena yang namanya energi fosil minyak dan gas bumi terus diproduksi, namun tidak ditemukan cadangan baru maka akan habis,” kata Kepala SKK Migas Kalsul, Azhari Idris, Jumat (17/3/2023).
Adapun upaya yang pihaknya lakukan selama ini seperti kegiatan eksplorasi dan pengeboran kembali sumur. Ia menyampaikan potensi migas di Tarakan cukup baik. Sebab, produksi eksplorasi migas sudah dilakukan sudah cukup lama.
Saat ini terdapat kisaran 1.000 sumur sisa peninggalan Belanda di wilayah Tarakan. Namun pihak Pertamina EP hanya mengoperasikan 200 sumur.
” Karena ada beberapa kendala sosial di tengah masyarakat dan sudah menduduki daerah ini. Sehingga kami tidak bisa masuk,” lanjut dia.
Kendati begitu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kota Tarakan untuk mengambil kembali migas dari sumur yang ditinggalkan. Sehingga dapat berdampak ke pertumbuhan ekonomi di Tarakan sebanyak 6 persen.
“Apalagi Presiden RI sudah seringkali ke Kaltara. Artinya, ada pesan besar daerah ini menjadi pertumbuhan industri yang akan datang. Industri itu perlu energi,” tambahnya.
Saat ini pihaknya juga menyuplai energi listrik melalui pembangkit tenaga listrik. Di Tarakan seringkali kekurangan listrik sebesar 8 mega watt (MW) jam sibuk dimalam hari. Sehingga ada kekhawatiran jika ketersediaan listrik tidak cukup.
“Di tahun sebelumnya, cuma 600 barel per hari. Waktu itu sudah dibor 2 sumur dan mendapat produksi yang cukup bagus. Sehingga produksinya sekarang di atas 1.000 barel per hari. Kita bisa bayangkan kalau ada sumur tambahan, produksinya akan bertambah lagi,” tandasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli