benuanta.co.id, TARAKAN – Istri nelayan tugu yang diduga jatuh, dan terseret arus di perairan muara Sajau kini memasuki hari ketiga pencarian Tim SAR (Search and Rescue).
Pencarian pun belum membuahkan hasil kendati sarana, dan prasarana penunjang telah dibekalkan kepada personel SAR.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, Syahril menerangkan terdapat alat berupa aquaeye yang turut dibekalkan ke personel. Namun kondisi gelombang air laut yang tinggi sehingga pencarian menggunakan alat dirasa tidak maksimal.
“Data BMKG gelombang setinggi 0,5 meter sampai 1,25 meter. Kendalanya gelombang,” katanya, Ahad (12/3/2023).
Ia melanjutkan karena kendala gelombang alhasil pencarian dilakukan secara visual saja. Dalam pencarian hari ketiga inipun telah memperluas pencarian dari Last Known Position (LKP) atau posisi terakhir korban.
“Kita mengerahkan 5 orang personel SAR Tarakan. Juga dibantu dari masyarakat dan keluarga korban,” tambah Syahril.
Disinggung soal tanda-tanda penemuan Anni (38) pihaknya juga belum melihat hal tersebut. Hingga saat inipun pihaknya masih terus melakukan pencarian.
Diberitakan sebelumnya, Anni diduga terjatuh karena terpeleset saat mandi di pondok yang biasa ditinggali nelayan tugu dalam mencari udang. Kejadian ini diduga terjadi pada Jumat, 10 Maret 2023 sekira pukul 11.30 WITA. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Nicky Saputra