Istri Nelayan Tugu Terseret Arus di Muara Sajau, Tim SAR Lakukan Pencarian  

benuanta.co.id, TARAKAN – Seorang wanita terseret arus di Muara Sajau sekitar pukul 11.30 WITA, Jumat (10/3/2023). Diketahui wanita tersebut merupakan istri seorang nelayan yang hilang saat ikut suaminya untuk mencari udang di lokasi tersebut.

Kepala Basarnas Tarakan, Syahril mengungkapkan ke dalam rilis singkat pihaknya melakukan pencarian begitu menerima informasi pada Jumat, 10 Maret 2023 sekira pukul 15.25 WITA.

“Kita langsung berangkatkan tim dan estimasi waktu tiba ke LKP (Last Know Position) sekira 17.45. Waktu tempuh kurang lebih 2 jam,” ungkapnya, Jumat (10/3/2023).

Diketahui, korban atas nama Anni (38) ini sengaja ikut suaminya nelayan tugu yang mencari udang di perairan tersebut. Namun sayang kejadian nahas terjadi menimpa dirinya.

Baca Juga :  Seleksi Sekolah Kedinasan di Tarakan Sepi Peminat

“Kita langsung memberangkatkan 1 team rescue dari SAR Tarakan dengan sarana 1 Unit Rib, peralatan medis dan aquaeye,” lanjut Syahril.

Terpisah, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Rustan saat dikonfirmasi mengatakan dirinya turut menerima laporan dari bos suami korban. Ia menguraikan kronologis dari informasi yang diterimanya bahwa korban awalnya mandi di pondok dekat tugu yang berada di tengah laut.

Kondisi pondok memang berdekatan satu sama lain. Namun saat kejadian itu terjadi, suami korban berada di pondok yang berbeda sehingga tak mengetahui Anni yang diduga jatuh karena terpeleset.

Baca Juga :  Empat Anak dengan Kasus Penganiayaan Diberikan PMP

“Memang nelayan tugu itu membawa istrinya ke laut. Itu sudah satu mingguan di sana. Pas jatuh itu pas arusnya deras. Kalau nelayan tugu terus jatuh di arus yang deras ya tidak bisa tertolong kalau tidak bisa berenang,” kata nya saat dihubungi Benuanta.co.id

Dalam proses melaut, nelayan tugu selalu membawa anak atau istrinya selama beberapa hari untuk mencari udang. Tugu yang dimaksudpun berupa panggung yang didirikan di tengah laut dan terdapat beberapa rumah yang berguna untuk meletakan alat penangkap udang.

Baca Juga :  Bea Cukai Tarakan Dorong Produk UMKM yang Berpeluang Ekspor

“Tadi lapor ke Basarnas saya juga mendampingi. Kita langsung ke sana. Tugu pun itu tidak hanya satu keluarga. Dan biasanya memang operasi nelayannya itu pas air jadi, kalau air mati tidak bisa,” bebernya.

Hingga saat inipun tim Basarnas dan unsur pencarian lainnya masih terus melakukan pencarian terhadap korban. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2703 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *