benuanta.co.id, BULUNGAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara mencatat luas lahan baku sawah Provinsi Kaltara berdasarkan Keputusan Menteri ATR/BPN No.686/SK-PG.03.03/XII/2019 yaitu seluas 11.922 hektare dari 7,4 juta hektare secara nasional.
Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai mengatakan dari hasil survei kerangka sampel area (KSA), realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 8.604 hektare, atau mengalami penurunan sebesar 277 hektare atau 3,12 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 8.881 hektare.
“Jadi, puncak panen padi pada 2022 selaras dengan 2021 yaitu terjadi pada bulan Januari. Luas panen padi pada Januari 2022 adalah sebesar 2.689 hektare, sedangkan pada Januari 2021 luas panen padi mencapai 2092 hektare,” ucap Mas’ud kepada benuanta.co.id, Rabu 1 Maret 2023.
Dia mengatakan sedangkan luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 1.828 hektare dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 2.329 hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Januari sampai April 2023 diperkirakan mencapai 4.157 hektare.
“Tapi ini prediksi menurun sekitar 1.747 hektare atau 29,59 persen dibandingkan luas panen Januari sampai April 2022 sebesar 5.904 hektare,” paparnya.
Terkait produksi padi di Kaltara, mulai Januari hingga Desember 2022 mencapai 30.534 ton gabah kering giling (GKG). Ini mengalami kenaikan sebanyak 566 ton GKG dibandingkan tahun 2021 yang hanya mencapai 17.766 ton GKG.
“Produksi padi tertinggi tahun 2022 ada di Januari sebesar 9.858 ton GKG dan produksi terendah di bulan November hanya sekitar 96 ton,” sebutnya.
Kemudian di Januari 2023, produksi padi diperkirakan sebesar 5.938 ton GKG dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 7.359 ton GKG. Sehingga total potensi produksi padi pada Subround Januari-April 2023 diperkirakan mencapai 13.297 ton GKG.
“Saya lihat ini mengalami penurunan 7.599 ton GKG dibandingkan 2022 yang sebesar 20.896 ton GKG,” bebernya.
Kata dia, peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2022 terjadi di wilayah Malinau, Nunukan dan Tarakan. Wilayah yang mengalami penurunan produksi padi adalah Bulungan dan Tana Tidung.
Total produksi padi jika diurutkan dari yang tertinggi hingga yang terendah pada 2022 adalah Nunukan, Bulungan, Malinau, Tana Tidung kemudian Tarakan.
“Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2023, tertinggi dari Januari hingga April 2023 adalah Bulungan, Nunukan, dan Malinau. Potensi produksi padi jika diurutkan dari yang tertinggi hingga yang terendah pada awal tahun 2023 adalah Bulungan, Nunukan, Malinau, Tana Tidung dan Tarakan,” paparnya.
Masih Mas’ud, dia menjelaskan untuk produksi beras di Provinsi Kaltara sepanjang Januari sampai Desember 2022 sebesar 18.101 ton beras, mengalami kenaikan sebesar 336 ton dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 17.766 ton.
“Produksi beras tertinggi di Januari sebesar 5.844 ton dan terendah di November hanya 57 ton. Sementara Januari 2023 diperkirakan mencapai 3.520 tin dan potensi sepanjang Februari hingga April 2023 yakni sebesar 4.363 ton,” tutupnya.(*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli