benuanta.co.id, NUNUKAN – Penyelundupan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Malaysia melalui jalur ilegal kian marak. Hal ini dibuktikan dengan kembali diamankannya 8 WNI asal Sulawesi Selatan oleh personel Polsek Sebatik Timur pada (18/2/2023) lalu.
Bahkan, upaya penyelundupan CPMI ini difasilitasi oleh pengurus atau calo yang tidak bertanggungjawab yang memperoleh keuntungan dari perbuatan tidak sesuai dengan aturan tersebut.
Namun, saat CPMI tersebut diamankan, Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kapolsek Sebatik Timur IPTU Muhammad Ricko Veandra menerangkan jika calo yang memfasilitasi CPMI tersebut berhasil melarikan diri. Lantaran dua orang calo tersebut diketahui hanya memantau dan mengarahkan 8 CPMI tersebut melalui handpone dari kejauhan.
“Dari keterangan korban, dua orang calo yang diketahui berinisial HN dan H hanya mengarahkan mereka melalui Hp dan memantau dari kejauhan, jadi saat calo tersebut melihat CPMI ini diamankan mereka langsung putuskan kontak dan melarikan diri,” kata Ricko kepada benuanta.co.id, Selasa (28/2/2203)
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan dan Penempatan BP3MI Kaltara, Arbain Djohar mengatakan, dengan diamankannya sejumlah Calo yang melakukan penyeludupan CPMI oleh jajaran Polres Nunukan, membuat sejumlah Calo mengubah modusnya.
“Jadi para calo ini mengubah pola kerjanya, jika kasus-kasus sebelumnya para calo ini ikut mengantarkan CPMI tersebut ke Malaysia, kalau sekarang mereka kebanyakan memantau dan hanya mengarahkan lewat Hp,” ungkap Arbain kepada benuanta.co.id.
Tidak hanya itu, Arbain juga mengungkapkan, jika sejumlah CPMI yang melintas dari Nunukan mengelabui petugas dengan mengatakan akan bekerja di perusahaan sawit di wilayah Sei Menggaris.
Bahkan, saat sejumlah CPMI yang diamankan tersebut ditawarkan untuk bekerja di wilayah Nunukan, Arbain mengatakan jika banyak yang menolak lantaran tujuan mereka yakni bekerja di Malaysia bersama dengan sanak saudara, suami bahkan istrinya yang sudah bekerja di sana.
“Justru saat kita tawarkan untuk bekerja di sini atau bekerja di perusahaan di Malaysia yang sudah melakukan kerja sama dengan BP3MI di sini. Mereka justru menolak dan lebih memilih untuk di pulangkan ke kampung halaman,” ucapnya.
Kendati banyak yang memilih untuk di pulangkan ke kampung halamannya, Arabian mengatakan jika hal tersebut tidak menutup kemungkinan para CPMI tersebut akan kembali dan mencoba masuk ke Malaysia secara Ilegal. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Yogi Wibawa