benuanta.co.id, NUNUKAN – Tahun baru Imlek ke 2574 Kongzili ada yang berbeda karena kehadiran para tokoh lintas agama di malam perayaan tahun baru Imlek di Kelenteng San Seng Kong Nunukan.
Ini menunjukan para tokoh lintas agama yang tergabung dalam forum kerukunan umat beragama (FKUB) saling menghargai dan menjunjung nilai toleransi dan keberagaman.
Sekretaris Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Kabupaten Nunukan, Susanto, menyampaikan pihaknya mengundang lintas agama di malam perayaan tahun, selain memperkenalkan budaya juga mempeerat silaturahmi yang selama ini telah terjalin.
“Kita saling menghargai satu sama lainnya, kita mengundang mereka untuk hadir, kita juga memperkenalkan Kelenteng San Seng Kong kepada mereka,” jelasnya.
Sekretaris FKUB Nunukan H. Sayid Abdullah, menyampaikan, kedatangan mereka untuk menjalani silaturahmi dengan umat Konghucu yang ada di Kabupaten Nunukan.
Sekaligus memberikan semangat dan dukungan kepada umat Konghucu yang akan merayakan malam pergantian tahun baru.
“Alhamdulillah suasana keakraban terlihat saat para tokoh lintas agama duduk dan ngopi bersama di halaman Klenteng San Seng Kong,” kata H. Sayid, Ahad (22/1/2023).
Tak hanya itu, FKUB Nunukan juga turut menyaksikan jalannya pelaksanaan ibadah umat Konghucu di Kelenteng San Seng Kong.
“Ini juga memperkenalkan budaya sekaligus silaturahmi pemuka agama. Jadi kehadiran FKUB juga menunjukkan bahwa di Kabupaten Nunukan sangat rukun,” jelasnya.
Dia juga berharap apa yang dicontohkan oleh tokoh lintas agama ini dapat diikuti dengan masyarakat lainnya. Agar terus bersemangat dalam menjaga kerukunan umat beragama, saling menghargai, menjunjung tinggi toleransi, hidup dalam suasana damai, tentram dan harmonis.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Pdt. Micha Mubes Sukoco, mengaku toleransi yang terbangun semakin baik.
“Kami sebagai anggota FKUB sangat bersyukur bahwa kita di Nunukan bisa membudidayakan toleransi beragama,” ujarnya.
Seperti kemarin waktu perayaan Natal mereka yang hadir, begitu juga perayaan idul Fitri saling berkunjung atau silaturahmi.
“Kita tetap saling menjaga silaturahmi antar agama dan suku agar tidak terjadi gesekan, walaupun ada kita akan segera cepat redam, sehingga menjaga NKRI Lebih baik lagi,” terangnya.
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa