Human Error Faktor Terbesar Kasus Laka Lantas Terjadi di Nunukan

benuanta.co.id, NUNUKAN – Selama tahun 2022 Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Nunukan, mencatat puluhan nyawa melayang akibat kecelakaan lalu lintas, bahkan data tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021.

Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto melalui Kasat Lantas AKP Arofiek Aprilian Riswanto mengatakan dari total 45 kasus selama tahun 2022, total 20 korban meninggal dunia akibat laka lantas.

“Jumlah kasusnya sama dengan tahun 2021, hanya saja di tahun 2022 korban jiwanya lebih banyak, untuk 2021 hanya 11 orang yang meninggal dunia,” ungkap Arofiek kepada benuanta.co.id, Senin (9/1/2023).

Baca Juga :  Siap Amankan Pilkda, AKBP Bonifasius Rumbewas Jabat Kapolres Nunukan

Arofiek menyampaikan, meningkatnya kasus Laka lantas disebabkan oleh human error atau kelalaian. Bahkan, sejumlah korban yang tewas merupakan umur dewasa, namun ada beberapa di antaranya yang berstatus masih di bawah umur dan pelajar.

Sementara itu, dari total puluhan kasus tersebut, terdiri dari 36 orang pengendara laki-laki dan 9 orang perempuan dengan total kerugian materil mencapai Rp138 juta.

“Untuk yang mengalami luka berat itu ada 19 orang dan 38 korban luka ringan, sebagain besar ini mereka yang dibonceng ada juga penumpang mobil,” ungkapnya.

Baca Juga :  Mantan Bendahara RSUD Nunukan jadi Tersangka Korupsi  

Arofiek mengatakan, untuk lokasi terjadinya kecelakaan tersebut di seluruh Kabupaten Nunukan mulai dari Pulau Nunukan, Sebatik, Lumbis, Sei Menggaris dan wilayah tiga lainnya.

Ia menyampaikan, untuk kasus laka lantas yang paling menarik perhatian publik yakni tewasnya tiga orang pelajar yang tertabrak dump truk di Jalan Pembangunan sekitar pukul 00.30 Wita, Kamis (2/6/2022) lalu.

Tiga pelajar tersebut berboncengan dengan kecepatan yang tinggi sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya saat di tikungan, lalu mengambil arah jalan berlawanan. Saat bersamaan mobil dump truk datang dari arah berlawanan itu dan terjadilah kejadian tersebut.

Baca Juga :  Kisah Asal Usul Kampung Atap Sembakung

Sehingga, Arofiek menyampaikan kepada kepada orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak diberikan kendaraan untuk menghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2703 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *