Pecah Kepadatan Pelabuhan Terpadat di Kaltara

benuanta.co.id, TARAKAN – Menyandang sebagai simpul utama transportasi laut di Kalimantan Utara (Kaltara), pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan masih butuh pembenahan. Baik dari segi sarana, prasarana dan pelayanan dinilai publik harus diperbaiki dan ditingkatkan demi kenyamanan penggunanya.

Soal keberadaannya memang tak perlu diragukan lagi. Pelabuhan ini menjadi salah satu pelabuhan vital yang ada di Kota Tarakan, karena masyarakat bisa menggunakan speedboat ke semua kabupaten yang ada di Bumi Benuanta, sebutan lain Provinsi Kaltara, dengan jeda keberangkatan setiap 30 menit sekali.

Pembangunan pelabuhan yang diresmikan pada 15 Agustus 2020 lalu ini juga tak main-main. Waktu itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara mengucurkan dana kurang lebih Rp 100 miliar untuk melakukan renovasi terhadap pelabuhan tersibuk di Kaltara ini.

Di balik angka-angka yang cukup besar itu, nyatanya hingga kini belum juga mampu menjamin kenyamanan masyarakat yang menggunakan pelabuhan dengan nama lain pelabuhan SDF ini.

Seperti lahan parkir yang belum tersedia sesuai rancangan induk, hingga dermaga yang dipenuhi kendaraan pribadi calon penumpang. Padahal pelabuhan ini juga telah menyediakan bus yang siap siaga mengantarkan penumpang dari dermaga ke terminal, begitupun sebaliknya.

Kepada benuanta.co.id, Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, Muhammad Roswan mengatakan, pihaknya setiap tahun selalu mengajukan anggaran untuk pembenahan fasilitas di pelabuhan SDF, meliputi lahan parkir dan drop zone untuk mengatur mobilitas. Hanya saja pengajuan tersebut belum juga disetujui.

Baca Juga :  Penduduk Tarakan Diproyeksikan Tumbuh Selama Ramadan dan Lebaran 2025

“Saya berharap untuk anggaran 2023 itu adalah anggaran untuk pembangunan parkiran, sehingga orang masuknya nyaman dan parkirnya enak. Untuk perkiraan pembangunan parkir di lahan kosong itu bisa Rp 7 miliar. Kalau infrastruktur seperti sekarang ini memang agak repot ngaturnya, kalau sudah rapi seperti bandara orang juga pasti tertib di mana tempat parkir dan menurunkan penumpang,” ujar Muhammad Roswan, Jumat (23/12/2022).

Tak kalah penting, pembangunan drop zone di Pelabuhan SDF dinilai Roswan cukup penting. Drop zone ini dirancang untuk memasukkan kendaraan dan menurunkan penumpang. Calon penumpang akan diarahkan turun di titik drop zone dan masuk ke trowongan pedestrian untuk bisa sampai ke dermaga.

Aktivitas pelabuhan SDF pada sore hari. (FOTO: YOGI WIBAWA/BENUANTA)

“Kemudian penumpang yang ada barang bawaan bisa naik bus, tidak boleh lagi ada kendaraan yang masuk hingga dermaga. Tetapi selama ini mengatur itu cukup sulit, petugas kita juga memiliki keterbatasan tidak bisa menahan dengan durasi yang lama karena akan membuat kemacetan parah. Selama ini kesadaran masyarakat belum sepenuhnya mau menggunakan bus. Kebanyakan yang tidak mau naik bus itu yang menggunakan mobil pribadi, kalau yang menggunakan motor disuruh naik bus pasti mereka senang. Yang sulit ini kendaraan mobil mau disuruh naik bus,” terangnya.

Baca Juga :  Pertumbuhan Penduduk Kota Tarakan Meningkat, Tarakan Utara Alami Lonjakan Tertinggi

Meski belum melakukan perombakan secara besar-besaran. Teranyar, pelabuhan yang menyediakan 48 armada speedboat reguler untuk mengakomodir kurang lebih 3.000 penumpang per harinya itu melakukan perbaikan semenisasi akses masuk gerbang utama. Dari semenisasi ini juga mau tak mau beberapa lahan turut direkayasa untuk mengurai kemacetan. Seperti pengalihan jalur keluar masuk kendaraan roda dua maupun roda empat yang digunakan secara bergantian.

REKAYASA: Akses masuk kendaraan roda dua di pelabuhan Tengkayu I. (FOTO: YOGI WIBAWA/BENUANTA)

“Karena ada pengecoran jalan makanya kita lakukan rekayasa jalan. Sebenarnya yang kami inginkan itu menahan kendaraan yang masuk, tetapi daya tampungnya susah. Apalagi parkir mobil itu dalam seharinya bisa sampai ribuan unit,” imbuhunya.

Roswan menjelaskan, lahan parkir jangka panjang tersebut nantinya juga akan dibangun dengan konsep Eco-Port atau Greenport yang berwawasan lingkungan melalui penghijauan.

“Biaya yang tidak terlalu mahal tetapi impac-nya dapat, sehingga bisa parkir di situ. Bisa juga dimulai dilakukan perkerasan saja dulu di lahan kosong itu, kalau ada anggaran lagi dikasih rapi, dikasih paving dan taman-taman supaya tidak terlalu gersang sebagai peneduh. Cuma memang ini butuh waktu dan biaya yang cukup besar,” tandasnya.

DPRD Khawatir Kebiasan Lama Muculkan Masalah Besar

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kaltara, Jufri Budiman menyebut Pelabuhan Tengkayu I memang membutuhkan berbagai pembenahan infrastruktur. Kata dia, sebagai wakil rakyat akan selalu mendukung dan memperjuangkan segala sesuatunya asalkan memang dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga :  Penduduk Tarakan Diproyeksikan Tumbuh Selama Ramadan dan Lebaran 2025

“Kalau saya melihat memang iya (dibutuhkan), sangat dibutuhkan. Karena saya lihat mobil-mobil penjemput dan pengantar itu parkirnya di badan jalan (dermaga) sehingga terjadinya penyempitan bisa menjadi faktor keterlambatan penumpang, takutnnya timbul masalah ke depan dan menjadi suatu kebiasaan,” ungkap Jufri Budiman, Sabtu (24/12/2022).

Politisi partai Gerindra Kaltara ini juga menyebut, metode-metode dengan sistem buka tutup yang dilakukan untuk mengurangi desak-desakan kendaraan di dermaga juga memiliki keterbatasan dari pengelola. “Memang susah juga (petugas) namanya mengatur orang yang kepingin juga masuk. Melihat ada yang masuk (timbul pertanyaan) kenapa kami tidak, kan begitu ya. Mungkin solusinya itu lahan parkirnya itu dimanfaatkan dibuat dengan baik,” sebutnya.

“Fungsi kami adalah memeriksa program OPD. Ketika ada usulan dari dinas terkait, salah satunya umpamanya lahan parkir ini ada usulan dari Dishub itu yang menjadi tugas kami untuk konsentrasi ke situ. Intinya nanti kami di Badan Anggaran (Banggar) DPRD akan konsen ke situ lah, kebetulan saya juga di Banggar,” tutup Jufri Budiman. (gik)

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *