benuanta.co.id, NUNUKAN – Penularan penyakit cacar monyet atau virus Mongkeypox sangat cepat terkontaminasi ke manusia. Karena virus kelompok ortovirus menular dari hewan ke manusia terutama dari cakaran atau gigitan hewan seperti monyet.
Bidan Puskesmas Nunukan, Daningtyas Rhina Pratiwi mengatakan cacar monyet ini terjadi ketika kontak langsung dan juga bisa didapatkan dari cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Penyebab penularan bisa melalui saliva atau air liur, mulut, mata, hidung atau luka di kulit.
“Virus jenis ini biasanya tertular dari pakaian penderita, untuk gejala-gejala biasanya akan muncul pada hari ke 5 atau ke 21, kemungkinan akan terjadi demam, letih, lemas, menggigil, sakit kepala, nyeri otot dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Sedangkan gejalanya pada kulit, akan muncul bintil seperti cacar air yang berubah menjadi nanah. Kemudian pernah melakukan kontak fisik dengan monyet, tupai atau baru bepergian dari negara yang memiliki kasus cacar monyet.
“Yang perlu kita lakukan adalah pencegahan agar tidak tertular, menghindari kontak langsung dengan hewan seperti monyet, tupai, kemudian lakukan beberapa langkah pencegahan seperti, mencuci tangan dengan air sabun atau hand sanitizer terutama sebelum masak dan sebelum makan,” jelasnya.
Rhina menyarankan, agar masyarakat tidak bergantian menggunakan alat makan dan handuk atau barang-barang yang lain. Hindari kontak erat dengan hewan liar atau jangan sampai mengkonsumsi dagingnya.
“Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Di Nunukan belum ada laporan atau ditemukan kasus-kasus cacar monyet atau virus Mongkeypox, jika ada kami imbau agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat,” Imbuhnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa