benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Dinas Pendidikan Kebudayaan (Disdikbud) Tana Tidung berharap penerapan sistem zonasi sekolah dapat merata agar tidak merugikan para peserta didik.
Pasalnya, saat ini jumlah Sekolah yang ada di Kabupaten Tana Tidung (KTT) jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah peserta didik. Kondisi ini pun memicu Disdikbud Tana Tidung, untuk lebih selektif dalam menjalankan sistem zonasi.
Saat dikonfirmasi, Kepala Disdikbud Tana Tidung, Jafar Sidik turut membenarkan hal itu. Menurutnya pemerataan peserta didik dalam menjalankan sistem zonasi perlu dilakukan, agar jumlah peserta didik yang ada setiap sekolah dapat berimbang.
“Kita tidak sama dengan Daerah lain yang siswanya banyak tapi sekolahnya kurang, di KTT justru kebalikannya. Oleh karena itu penempatan siswa berdasarkan sistem zonasi harus dilakukan dengan selektif,” kata pria yang akbar akrab Jafar, Ahad, 29 Mei 2022.
Jafar membeberkan meski pemerataan peserta didik harus dilakukan, namun pihaknya menjamin kalau setiap peserta didik yang terkena sistem zonasi tidak akan diletakan di Sekolah yang jauh dari Daerah rumahnya.
“Tidak mungkin rumah siswanya di Sesayap kita taruh di Sekolah Sesayap Hilir, karena terlalu jauh dari rumah,” bebernya lagi.
“Yang kita maksud dari pemerataan ini, ialah tidak membiarkan peserta didik terlalu numpuk dalam satu sekolah saja, jadi mereka harus dibagi ke sekolah lainnya yang ada di sekitar rumah mereka,” terangnya.
Oleh karena itu, Jafar pun berniat akan mensosialisasikan hal ini, tepat bersamaan dengan sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang saat ini belum dibuka oleh Disdikbud Tana Tidung.
“Saat ini kita masih menunggu Peraturan Bupati disahkan terkait PPDB ini, nanti kalau sudah baru kita sosialisasikan ke Sekolah-sekolah, sekalian terkait sistem zonasi ini,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli
