Foto: Arsip
benuanta.co.id, TARAKAN – Atensi Presiden Jokowi terhadap datangnya musim kemarau, mengimbau semua pihak di sejumlah daerah mewaspadai efek yang ditimbulkan seperti kebakaran hutan dan lahan. Hal itu pun menjadi kesiapan Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan.
BPBD Tarakan memastikan pihaknya selalu mengikuti perkembangan cuaca dan melakukan langkah kesiapsiagaan.
Namun tentunya, dijelaskan Kepala Seksi Pencegahan BPBD Tarakan, Budi Soenjoto saat ini potensi kekeringan Kota Tarakan terbilang minim.
“Untuk kondisi Kota Tarakan minggu ini sesuai dengan rilis peringatan dini dari BMKG bahwa potensi cuaca yang terjadi justru mengarah pada terbentuknya awan dan dimungkinkan terjadi hujan ringan hingga lebat, sedangkan nilai potensi kekeringan kecil,” ucap Kepala Seksi Pencegahan BPBD Tarakan, Budi Soenjoto kepada benuanta.co.id, Selasa (10/5/2022).
Tak luput untuk bersiaga, BPBD pun mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak yang potensi terjadi pada musim hujan ini. Ancaman bencana itu diprediksi BPBD Tarakan yakni tanah longsor, banjir dan pohon tumbang.
“Sehingga perlu masyarakat tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrim tersebut karena dampak yang ditimbulkan dapat berupa tanah longsor, banjir dan pohon tumbang,” tambah Budi.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi suhu panas atau terik pada siang hari hingga pertengahan Mei 2022.
“Masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari,” jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis.
Dari data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 01 – 07 Mei 2022 di Indonesia berkisar antara 33 – 36.1 °C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 °C terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara. (*)
Reporter: Kristianto Triwibowo
Editor: Matthew Gregori Nusa