benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Badan Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tana Tidung (KTT) tak memiliki target untuk capaian pembayaran zakat di Ramadan 1443 Hijriah.
Kabid Pengumpulan Zakat Baznas KTT, Harmoko mengatakan pengumpulan zakat fitrah dan zakat profesi tidak bisa disamakan metodenya.
Di mana pengumpulan zakat profesi sudah memiliki hitungan dan target yang pasti, namun tidak dengan zakat fitrah yang metodenya menggunakan pengumpulan dari kesadaran umat.
“Kita tidak ada target, kita hanya berjalan mengalir saja untuk zakat fitrah ini,” kata Harmoko, kepada benuanta.co.id, Kamis (21/4/2022).
Ia mengungkapkan untuk total zakat yang masuk selama periode bulan Ramadan ini, pihaknya belum melakukan perhitungan dan menunggu hingga hari penutupan zakat selesai.
“Kalau bulan lalu total semua zakat yang kita dapatkan ada Rp 30 jutaan lebih. Tapi untuk bulan ini kita belum hitung karena masih berjalan. Tapi nanti pasti akan kita rilis untuk dilaporkan ke Baznas RI,” terangnya.
Berbeda dengan zakat fitrah yang tidak memiliki target pasti. Zakat profesi justru ditargetkan oleh Baznas KTT yang bisa mencapai Rp 200 juta per bulan April 2022 ini.
“Sebenarnya bukan target, tapi hitungan pastinya memang seperti ini, karena zakat profesi ini kita dapatkan dari para ASN yang mengalami pemotongan zakat penghasilan,” jelasnya.
Sejak penerimaan zakat profesi ini dibuka, Harmoko membeberkan sudah ada lebih dari Rp 190 juta zakat profesi yang masuk ke Baznas. Jumlah itu kemungkinan akan bertambah seiring masih dibukanya penerimaan zakat profesi ini.
“Hampir semua ASN di setiap OPD telah membayarkan zakat profesinya dan jumlah Rp 190 juta, itu kemungkinan masih bisa bertambah karena masih jalan kegiatan ini,” pungkasnya. (*)
Reporter : Osarade
Editor : Yogi Wibawa
