benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Tingkatkan kualitas informasi pelayanan publik di era revolusi 5.0 sebagai salah satu bentuk implementasi E-Government. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) merancang aplikasi website responsive, yakni Sistem Informasi Bantuan Perhutanan Sosial atau disingkat SOBAT-PS.
Aplikasi berbasis web ini digadang-gadang mempermudah penyelenggaraan pemberian bantuan perhutanan sosial ke masyarakat sekitar dan di dalam kawasan hutan Kaltara. Terutama dalam pengajuan usulan bantuan, akses informasi jenis bantuan, progress verifikasi usulan hingga pengumuman penetapan penerima bantuan yang dilakukan secara online dari masyarakat.
Selain manfaat untuk masyarakat, sistem ini juga sangat membantu Dinas Kehutanan Kaltara dalam melakukan verifikasi administrasi usulan dari masyarakat, menjadi sarana monitoring dan evaluasi (Monev) program perhutanan sosial.
Sebab, petani harus menyampaikan pemanfaatan dan produksi dari bantuan secara berkala. Sekaligus menjadi sarana dalam penyusunan data base kelompok perhutanan sosial secara digital. Pendamping kelompok maupun penyuluh memudahkan turut dimudahkan melakukan pendampingan kelompok dan penyampaian laporan kepada Dinas Kehutanan Kaltara.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kaltara, Ir. Syarifuddin, MMA menyatakan dukungan terhadap pembangunan SOBAT-PS ini. Apalagi tujuan perhutanan sosial dinilainya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya sekadar bagi-bagi bantuan.
“Dengan sistem ini kita dapat melakukan monitoring perkembangan kelompok masyarakat. Dari hasil penerimaan bantuan menjadi lebih berkembang dan kelompok yang tidak ada progress kemajuannya. Sehingga kita dapat mencari akar permasalahannya untuk menemukan solusi ke depannya, agar tujuan dari perhutanan sosial dapat terwujud. Saya sangat berharap agar SOBAT-PS ini segera dilaunching dan diimplementasikan,” ungkap Syarifuddin, Rabu (8/12/2021).
Sementara itu Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Nur Laila selaku innovator SOBAT-PS menuturkan saat ini sistem tersebut masih dalam tahap proses pengembangan dan uji coba. Jika berjalan sesuai harapan, aplikasi ini sudah bisa diluncurkan tahun 2022 mendatang.
Nur Laila menambahkan, fungsi sistem SOBAT-PS ini juga sangat komplit dengan sifat komunikasi program dua arah dan semua dilakukan secara online. Kelompok mengajukan proposal via sistem dan diverifikasi secara administratif oleh Dinas Kehutanan. Apabila dalam proposal terdapat kekurangan maka akan dilihat oleh admin agar usulan dilengkapi.
Adanya SOBAT-PS ini juga diyakini lebih efektif dan efisien, mengingat lokasi kelompok perhutanan sosial tersebar di wilayah Kaltara. Sementara jumlah pendamping kelompok petani sangat terbatas. Masyarakat dan pendamping kelompok atau penyuluh tidak perlu lagi mengirim proposal secara manual ke kantor Dinas Kehutanan.
“Jadi pada sistem ini data-data tentang jumlah, luasan, sebaran kelompok perhutanan sosial di Provinsi Kalimantan utara serta info dan sebaran bantuan dapat diakses oleh publik,” tandasnya. (*)
Editor : Yogi Wibawa