benuanta.co.id, NUNUKAN – Banjir merendam daratan Desa Atap, di RT 7 Kampung Tembulunu, RT 6 daerah Salid, dan di RT 1 dan RT 5 Atap Kecamatan Sembakung sejak Selasa (7/12). Ketinggian air 3,65 M. Hingga hari ini, banjir sudah surut.
Sekretaris Desa Atap Sahrin mengatakan, banjir di Desa Atap sudah mulai surut dikisaran 10 cm. Kemarin sempat air naik dan ini merupakan air kiriman dari Malaysia. Seperti biasanya jika hujan di hulu sungai maka akan berimbas di Sembakung karena berada pada hilir sungai yang terhubung dengan Malaysia.
“Ada tiga lokasi yang sangat berdampak jika terjadi banjir seperti di Kampung Tembelunu RT 7 ada 5 rumah yang terdampak, Salid RT 06 ada 55 rumah terdampak, sedangkan Atap RT 1 sekitar 10 rumah dan RT 5 13 rumah, jadi ada 83 rumah yang terdampak,” kata Sahrin, kepada benuanta.co.id, Rabu (8/12/2021).
Lanjut dia, belum ada rumah warga yang terendam banjir, karena rumah warga rata-rata rumah panggung. Air sempat menggenangi jalan raya desa tersebut. Pihaknya akan tetap melakukan pemantauan kondisi air di desa Atap.
Masyarakat diimbau agar berhati-hati dengan adanya buaya dan ular karena bisa masuk di pemukiman warga yang saat ini masih tergenang air.
Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah menyampaikan, akan melakukan pemanggilan BPBD Nunukan untuk melakukan koordinasi dan menyiapkan langkah-langkah yang akan disiapkan terkait antisipasi bencana alam di daerah.
“Terkait kejadian banjir ini sudah biasa dihadapi, dan BPBD juga berpengalaman menanganinya dan Alhamdulillah semuanya bisa diatasi,” ujarnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli