TANJUNG SELOR – Polda Kaltara menggelar konferensi pers beberapa kegiatan di setiap satuan kerja (Satker), salah satunya di bidang operasional. Yang menonjol di antaranya tindak pidana kejahatan. Untuk perbandingan kejahatan, tahun ini ada penurunan angka.
“Tahun 2018 laporan yang diterima 1.086 kasus yang selesai 895 kasus. Sementara tahun ini laporan ada 973 kasus, yang selesai 748 kasus,” ungkap Kapolda Kaltara Brigjen Pol. Drs. Indrajit SH kepada benuanta.co.id, Kamis 26 Desember 2019.
Untuk laporan polisi ini terbanyak di Polres Tarakan sebanyak 322 kasus dan penyelesaiannya sebanyak 227 kasus. Lalu di Polres Nunukan sebanyak 322 kasus penyelesaian 303 kasus. Kemudian disusul Polres Bulungan sebanyak 212 kasus dan penyelesaian 147 kasus. “Terbanyak masih di Polres Tarakan dan Nunukan. Baik kejahatan konvensional, trans nasional, dan kekayaan negara,” jelasnya.
Disusul oleh Polres Malinau laporan masuk sebanyak 58 kasus, penyelesaian sebanyak 34 kasus. Kemudian di Ditreskrimum Polda Kaltara masuk 18 kasus dan selesai 9 kasus, di Ditreskrimsus Polda Kaltara masuk 19 kasus selesai 10 kasus dan di Ditresnarkoba Polda Kaltara masuk 22 kasus dan selesai 18 kasus.
Tak hanya itu Kapolda Kaltara juga membeberkan tingkat kerawanan di tiap polsek. Untuk Polres Bulungan kerawanan di Polsek Bunyu, Sekatak dan Tanjung Palas Timur. Di Polres Nunukan kerawanan di Polsek Nunukan, Sebuku dan Sebatik Barat.
Lalu di Polres Tarakan kerawanan terlihat di Polsek Tarakan Timur, KSKP, dan Tarakan Barat. Kemudian di Polres Malinau di Polsek Malinau Kota, Malinau Barat, Malinau Utara, Malinau Selatan dan Mentarang.
“Beberapa polsek juga memperlihatkan adanya kerawanan. Maka saya minta agar ditekan agar tetap aman dan kondusif,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin
