benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan memprakirakan kondisi cuaca di wilayah Kota Tarakan dan sekitarnya dalam empat hari ke depan (7–10 Oktober 2025) mengalami pola hujan ringan hingga sedang dengan kelembapan udara tinggi dan suhu harian berkisar antara 24 hingga 31 derajat Celsius.
Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi, melalu laman resmi cuaca.bmkg.go.id, menjelaskan, kondisi atmosfer laut yang cukup aktif membuat massa udara lembap terus bergerak menuju wilayah pesisir, sehingga Tarakan berpotensi mengalami peningkatan curah hujan terutama di waktu malam.
Pada Selasa (7/10/2025) suhu udara diperkirakan berkisar antara 26–31 Celcius. Berdasarkan pantauan BMKG, pada pukul 10.00–14.00 WITA, cuaca di Tarakan relatif cerah berawan dengan suhu 29–31 Celcius dan kelembapan sekitar 54–70 persen. Memasuki sore hari pukul 16.00–18.00 WITA, suhu mulai menurun ke 28 Celcius dengan kelembapan meningkat hingga 80 persen. Menjelang malam, pukul 20.00–22.00 WITA, suhu berkisar antara 26–27 Celcius disertai potensi hujan ringan dengan kelembapan mencapai 89 persen.
“Hari Selasa cenderung panas di siang hari dan lembap menjelang malam, dengan potensi hujan ringan di sebagian wilayah pesisir,” jelasnya, Selasa (7/10/2025).
Berlanjut ke Rabu (8/10/2025), suhu udara berada pada rentang 25–30 Celcius dengan tingkat kelembapan yang sangat tinggi, yakni 71–95 persen. Pada dini hari antara pukul 00.00–04.00 WITA, suhu relatif sejuk di kisaran 25 Celcius dengan hujan ringan dan kelembapan mencapai 95 Persen.
Menjelang pagi, sekitar pukul 06.00–08.00 WITA, cuaca mulai membaik dengan suhu 26–27 Celcius dan kelembapan 93–79 persen. Siang hari hingga sore, antara 12.00–16.00 WITA, suhu meningkat ke 28–30 Celcius disertai kondisi cerah berawan.
“Kondisi atmosfer di hari Rabu menunjukkan adanya potensi hujan pada malam hingga dini hari, sementara siang hari relatif stabil,” terangnya.
Kemudian, pada Kamis (9/10/2025), cuaca menunjukkan pola yang cukup dinamis dengan suhu 24–29 Celcius dan kelembapan udara di kisaran 69–94 persen. Pukul 02.00–05.00 WITA, suhu terendah tercatat 24 Celsius dengan kelembapan 92–94 persen, kondisi ini menandakan udara yang sangat lembap di awal hari.
Menjelang siang, pukul 08.00–11.00 WITA, suhu naik menjadi 27 Celcius dan mencapai puncaknya 29 Celcius pada pukul 14.00–15.00 WITA. Pada sore hingga malam, suhu perlahan turun ke 26 Celcius dengan kelembapan kembali meningkat hingga 92 persen.
“Hari Kamis memiliki cuaca yang lebih bervariasi, dari cerah di siang hingga potensi hujan malam hari akibat pertemuan angin lembap dari laut,” tuturnya.
Sementara itu, Jumat (10/10/2025), diperkirakan menjadi hari dengan suhu yang sedikit lebih hangat, berkisar antara 24–30 Celcius, dan kelembapan mencapai 93 persen di malam hari. Menurut data BMKG, dini hari pukul 02.00–05.00 WITA suhu masih di sekitar 24–25 Celcius dengan kelembapan tinggi.
Pagi hingga siang hari, antara 08.00–14.00 WITA, suhu meningkat bertahap hingga mencapai puncak 30 Celcius dengan kelembapan 74–79 persen. Menjelang sore hingga malam, pukul 17.00–23.00 WITA, suhu kembali turun ke 26–27 Celcius disertai peluang hujan ringan dan kelembapan 87–93 persen.
“Kondisi Jumat siang cukup cerah dan panas, namun malam harinya kembali lembap dan berawan, menandakan adanya pergerakan awan hujan dari arah laut,” imbuhnya.
Secara umum, BMKG Tarakan memprediksi empat hari ke depan wilayah Tarakan akan berada di bawah pengaruh udara lembap dari Laut Sulawesi dan Laut Sulu, yang meningkatkan potensi hujan pada malam hari.
“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, terutama bagi pengguna jalan dan nelayan yang beraktivitas di perairan sekitar Tarakan,” tandasnya.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan agar masyarakat memperhatikan kondisi kesehatan karena fluktuasi suhu antara siang dan malam cukup signifikan. Ia juga menyarankan agar masyarakat terus memantau pembaruan prakiraan cuaca melalui situs resmi cuaca.bmkg.go.id atau informasi cuaca maritim yang dapat diakses di maritim.bmkg.go.id. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina
