benuanta.co.id, TARAKAN – Derap semangat para pemain muda mengisi GOR Tipe B Kota Tarakan saat Piala Gubernur 2025 resmi dibuka pada Jumat (4/7/2025).
Turnamen futsal antarpelajar SMA/sederajat se-Kalimantan Utara ini menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk menunjukkan potensi terbaiknya di arena kompetisi. Sejak laga pembuka, beberapa tim langsung menjadi sorotan.
Salah satu perwakilan yang bermain pada laga pembuka, Fadhil (17), dari SMA Negeri 1 Kabupaten Tana Tidung (KTT) menyampaikan rasa antusiasnya mengikuti turnamen ini. Ia mengaku telah mempersiapkan diri bersama timnya sejak jauh hari demi menampilkan performa maksimal.
“Kami sudah latihan selama tiga minggu. Ini bukan cuma soal menang, tapi pembuktian kami punya kualitas,” ujarnya.
Tim asal KTT tersebut dikenal memiliki gaya permainan cepat dan agresif. Meski mengakui persaingan akan sangat ketat, Fadhil dan rekan-rekannya tetap optimis.
“Kami tetap hormati semua lawan, tapi kami ke sini untuk menang dan membawa nama kota kami,” tegasnya.
Sementara itu, tim dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bulungan juga datang dengan tekad tinggi. Haris (17), perwakilan tim, mengungkapkan mereka tak gentar menghadapi lawan bertalenta dari kabupaten kota lain.
“Kami memang bukan unggulan, tapi kami punya semangat dan kekompakan. Kami ingin buktikan kalau kami juga layak diperhitungkan,” ucapnya.
Ia menambahkan perjalanan jauh dari Bulungan ke Tarakan tidak menyurutkan semangat mereka. Justru hal itu memperkuat motivasi tim. “Kami bawa semangat dari Bulungan. Main di sini adalah kehormatan, dan kami ingin tinggalkan kesan baik,” katanya.
Di sisi lain, pelatih sekaligus guru pendamping dari SMA Negeri 1 Bunyu, Rizky, turut memberi tanggapan positif terhadap gelaran ini. Ia mengapresiasi inisiatif pemerintah provinsi yang memberikan ruang kompetisi sehat bagi para pelajar.
“Turnamen ini lebih dari sekadar pertandingan. Ini pembentukan karakter dan mental. Anak-anak belajar banyak hal dari sini,” sebut ya.
Ia juga melihat bagaimana para siswa tidak hanya bertanding dengan kemampuan fisik, tetapi juga dengan strategi dan kerja tim.
“Saya lihat mereka bermain dengan taktik yang matang. Ini menunjukkan bahwa pembinaan di sekolah-sekolah sudah mulai serius,” tuturnya.
Di tribun penonton, dukungan dari suporter sekolah juga ikut membakar semangat pertandingan. Salah satunya dari siswa SMA Don Bosco Tarakan, Elisabet (16), yang hadir bersama teman-temannya.
“Kami datang untuk memberi semangat perwakilan sekolah kamu. Ini bukan sekadar nonton, tapi kami ingin menunjukkan dukungan total untuk teman-teman yang bertanding,” ungkapnya.
Elisabet menyebut semangat suporter menjadi bagian penting dalam atmosfer turnamen seperti ini. Ia berharap, selain pemain, suporter juga bisa diapresiasi sebagai elemen penting yang menjaga sportivitas dan semangat pertandingan
Kalau pemain punya energi dari lapangan.
”Kami bantu dari tribun. Suporter itu bagian dari tim juga,” ucap Elisabet.
Dengan persiapan matang, strategi yang variatif, dan semangat tinggi dari seluruh tim, turnamen ini dipastikan akan menghadirkan laga-laga seru. Setiap gol, setiap tekel, dan setiap teriakan dari bangku cadangan mencerminkan harapan yang dibawa para pelajar dari daerah masing-masing. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina
