benuanta.co.id, TARAKAN — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang melibatkan KM Sabuk Nusantara 97 dengan sebuah perahu bagan milik nelayan di Selat Toli-Toli pada Kamis, 12 Juni 2025. Perusahaan menegaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan seluruh proses penyelesaian telah dilakukan secara kekeluargaan.
Sekretaris PT Pelni Persero, Evan Eryanto melalui Kepala Pekni Cabang Tarakan, Ferdy Ronny Masengi, mengonfirmasi insiden ini sudah diselesaikan secara damai pada Jumat, 13 Juni 2025, melalui mediasi di Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Toli-Toli.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada KSOP Toli-Toli dan semua pihak yang telah memfasilitasi proses mediasi ini hingga tercapai kesepakatan,” ujarnya kepada benuanta.co.id, Senin (16/6/2025).
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pelni telah memberikan ganti rugi kepada pemilik perahu bagan yang mengalami kerusakan. Ferdy menegaskan ganti rugi diberikan berdasarkan hasil kesepakatan bersama yang dicapai dalam pertemuan tersebut.
“Kami memohon maaf kepada pemilik perahu atas kerugian yang ditimbulkan. Kami harap kejadian serupa tidak terulang lagi,” katanya.
Insiden tersebut terjadi pada pukul 15.40 WITA saat KM Sabuk Nusantara 97 yang berangkat dari Tarakan menuju Toli-Toli dan tengah melintasi Selat Toli-Toli dengan membawa 78 penumpang. Menurut keterangan nakhoda kapal, peristiwa itu terjadi akibat arus laut yang sangat kuat saat kapal berlayar.
“Arus saat itu sangat deras dan sulit dikendalikan,” jelasnya.
Meskipun terjadi insiden, kapal berhasil bersandar dengan selamat di Pelabuhan Toli-Toli tanpa mengalami kerusakan serius dan dapat kembali melanjutkan pelayaran sesuai jadwal. Proses pelayaran berikutnya tetap berjalan normal setelah pertemuan dengan pemilik perahu selesai dan kesepakatan damai dicapai.
“Tidak ada gangguan terhadap jadwal kapal setelah insiden. Operasional kembali berjalan normal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pelni juga meminta seluruh awak kapal untuk meningkatkan kewaspadaan dan rutin memantau kondisi cuaca sepanjang pelayaran, khususnya di wilayah perairan yang rawan arus deras.
“Kami mengimbau semua anak buah kapal untuk terus memantau maklumat pelayaran dan informasi cuaca,” tegasnya.
Ia menyatakan keselamatan pelayaran adalah prioritas utama perusahaan. KM Sabuk Nusantara 97 merupakan salah satu kapal perintis yang dioperasikan Pelni untuk melayani daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3TP). Kapal-kapal jenis ini memiliki peran penting dalam mendukung konektivitas antarwilayah, khususnya yang tidak terjangkau moda transportasi lain.
Hingga saat ini, Pelni mengoperasikan total 25 kapal penumpang dengan 1.359 rute yang mencakup 511 ruas dan menyinggahi 74 pelabuhan di seluruh Indonesia. Selain itu, perusahaan juga melayani 30 trayek kapal perintis yang menghubungkan 230 pelabuhan dengan total 522 ruas.
“Kami juga mengoperasikan 18 kapal rede, 8 trayek tol laut, dan satu trayek kapal ternak untuk mendukung distribusi logistik nasional,” paparnya.
Ferdy mengungkapkan semuanya telah clear dan kembali normal.
“Sudah selesai pak dan kapal sudah beroperasi kembali dengan normal, terima kasih,” tuntasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina