benuanta.co.id, NUNUKAN – Antisipasi perlintasan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal pasca Idulfitri, Badan Perlindungan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kaltara gandeng Aparat Penegak Hukum (APH) dan instansi terkait untuk melakukan pencegahan.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan penggagalan upaya penyelundupan 16 CPMI ke Malaysia yang dilakukan oleh Tim gabungan TNI di Pulau Sebatik beberapa hari lalu.
Kepala BP3MI Kaltara, Kombes Pol F Jaya Ginting mengatakan, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, banyak CPMI yang kerap memanfaatkan momentum pasca Lebaran untuk berangkat ke Malaysia melalui jalur Ilegal yang ada di wilayah perbatasan khususnya yang ada di Pulau Sebatik.
“Pasca Lebaran ini banyak penumpang baik itu asal Sulawesi maupun Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tiba di Nunukan, ini yang perlu kita antisipasi,” kata Ginting, Selasa (8/4/2025).
Pasalnya, banyak PMI yang sebelumnya pulang mudik ke kampung halamannya, ketika akan kembali ke Malaysia kebanyakan banyak yang membawa saudara atau kerabatnya ikut ke Malaysia.
Menjadi persoalan para CPMI tersebut banyak yang menggunakan jalur ilegal dan tanpa dilengkapi dengan dokumen keimigrasian.
“Makanya untuk antisipasi, kita berupaya melakukan memaksimalkan kolaborasi dan giat bersama instansi terkait,” ungkapnya.
Selain menggandeng APH dan instansi vertikal terkait. Pihaknya juga berupaya melakukan langkah preventif dengan gencar melakukan sosialisasi kepada toko agama, toko masyarakat dan masyarakat.
Ginting mengatakan, langkah preventif juga dilakukan dengan melakukan patroli rutin di pintu masuk yang kerap digunakan sebagai jalur.
“Kalau memungkinkan kita juga akan buat sistem dengan Pelni dan Pemkab Nunukan, sebagai antisipasi kendali arus balik dan penduduk yang akan masuk ke Nunukan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Ramli
