benuanta.co.id, TARAKAN – Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kalimantan Utara (Kaltara) sanggupi kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan akan rekomendasikan keterlibatan nelayan kepada Badan Gizi Nasional (BGN).
Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Dr. Bustan, M.Si mengungkapkan Pemkot Tarakan telah merekomendasikan hal ini diawal program MBG berjalan. Ini dilakukan karena melihat besarnya potensi sumber daya laut yang dimiliki Kaltara khususnya Kota Tarakan.
“Kita akan merekomendasikan kepada BGN supaya apa yang di cita-cita kan pak presiden untuk mensejahterakan masyarakatnya tentu Tarakan penghasil laut supaya bagian dari menu MBG adalah ikan, ” ujaranya, Kamis ( 6/2/2025).
Disamping itu dengan diikut serta nelayan dalam program MBG maka akan berdampak pada kesejahteraan nelayan. Ia pun merekomendasikan agar tidak hanya ikan yang menjadi menu utama namun makanan laut lainnya pun ikut disajikan.
“Tapi nggak ikan terus, ada udang, daging ayam tapi saya rekomendasikan ikan lebih banyak disamping harganya bagi penyedia dan ketersediaan melimpah dan manfaatnya bagi kesejahteraan nelayan,” ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Ketua KNTI Kaltara, Rustan membeberkan untuk potensi ikan yang di konsumsi oleh masyarakat Kaltara sangat banyak tak hanya ikan tangkap namun juga budidaya.
“Rata-ratanya sesuai dengan informasi masih yang kita dengar yang mau diberikan MBG itu banyak kalau di hitung hasil tangkapan nelayan bisa meng-cover, ” jelasnya.
“Secara kongkret kita belum bisa hitung berapa banyak dan memprediksi berapa ton karena kami tidak punya data tertulis,” tambahnya.
Ia sangat yakin dengan hal tersebut karena dalam sekali melaut, nelayan dapat menghasilkan kurang lebih 200 kilogram ikan dengan berbagai jenis per nelayan. Sedangkan nelayan yang ada di Tarakan berjumlah 4000-an nelayan yang aktif.
“Insyaallah nelayan dapat memenuhi kebutuhan MBG se Kaltara. Kami hanya menunggu instruksi dari pemerintah. Sejauh ini belum ada tetapi nelayan tercatat sebagai penyedia pangan dari sumber daya perairan ironis kalau nelayan tidak dilibatkan, ” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli