Tekan Inflasi, Pjs Bupati Ajak Masyarakat Berau Gemar Tanam Cabai di Halaman Rumah

benuanta.co.id, BERAU – Penjabat sementara (Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus mendorong Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau gencar menjalankan program tanam cabai merah di pekarangan rumah.

Baginya, gemar tanam cabai merupakan atensi serius dari pemerintah daerah guna menekan tingginya angka inflasi di Kabupaten Berau.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi di Berau cukup tinggi untuk bulan September mencapai 3,34 persen dengan IHK 106,67 persen atau yang tertinggi di Kaltim,” ucapnya Jumat (1/11/2024).

Sufian pun mengatakan cabai merah merupakan salah satu komoditas yang signifikan untuk menekan tingginya angka inflasi di Bumi Batiwakkal.

Baca Juga :  Sosialisasi Hukum Adat, Sekda Imbau Ormas Bijak Klaim Lahan

“Untuk itu, saya berharap program tanam cabai merah di pekarangan rumah dapat menjadi solusi dalam mengatasi angka inflasi. Insyaallah kita akan membagikan bibit cabai kepada sekolah, masyarakat, dan pemilik usaha,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya program tersebut juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pasar, karena cabai merah merupakan sayuran yang mudah di tanam, khususnya di pekarangan rumah.

“Saya yakin, jika program ini berjalan optimal, angka inflasi bisa menurun,” ujarnya.

Baca Juga :  Permudah Masyarakat Melalui Layanan Darurat 112

Ia menegaskan kepada perangkat terkait, agar dalam waktu dekat ini menyusun strategi yang tepat dalam menurunkan angka inflasi di Kabupaten Berau.

Salah satunya langkah untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan operasi pasar dan pasar murah, dengan melibatkan berbagai pihak termasuk perusahaan.

“Kita tentukan segera waktunya. Libatkan seluruhnya. Kita harap bisa segera turun. Karena ini cukup tinggi bahkan secara nasional,” bebernya.

Ia menambahkan pada tahun ini, Kabupaten Berau juga akan menerima bantuan 100 ekor sapi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui program Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT).

Baca Juga :  Sosialisasi Hukum Adat, Sekda Imbau Ormas Bijak Klaim Lahan

“Ada juga 50 ekor sapi dari sumber non-PDKT. Kita harus pastikan pemenuhan kebutuhan daging sapi di daerah terlebih dulu sebelum disalurkan ke luar,” tuturnya.

Menurutnya sebagian besar daging sapi asal Berau tersebar hingga ke luar daerah. Ia berharap hal tersebut dapat dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Karena daging sapi juga merupakan komoditas yang mempengaruhi tingginya inflasi,” pungkasnya. (adv)

Reporter: Georgie

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *