Dinkes Patikan Nihil Cacar Monyet di Berau

benuakaltim.co.id, BERAU – Kasus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet yang sempat menghebohkan beberapa wilayah di Indonesia dipastikan tidak merebak di Kabupaten Berau. Hal ini dipastikan langsung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, yang menyatakan nihil virus cacar Monyet.

Dinkes Kabupaten Berau meminta warga tidak panik berlebihan terhadap cacar monyet. Imbauan pun diberlakukan di beberapa wilayah oleh Dinkes. Informasi yang tersebat luas melalui internet itu, dianggap Dikes cukup meresahkan di kalangan warga, saat ini. Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Berau, Garna Sudarsono bahwa keberadaan Mpox di Kalimantan bahkan di Berau dipastikan tidak ada.

“Sejauh ini, Dinas Kesehatan Berau telah meneruskan Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk peningkatan kewaspadaan tenaga medis terhadap kasus tersebut sebagai langkah preventif dan di Berau belum ada kasus Mpox,” ucapnya Jumat (6/9/2024).

Baca Juga :  Cemburu Buta karena Dikira Laki, Cewek Tomboy di Berau Dianiaya Pacar Temannya

Lebih lanjut Garna menjelaskan, utamanya cacar monyet menular lewat kontak langsung dengan orang yang terjangkit virus cacar monyet.

“Misalnya contoh lagi bersalaman, tidur bersama hingga bersentuhan dengan benda-benda yang terkontaminasi virus seperti handuk dan selimut,” ungkapnya.

Kata dia virus cacar monyet memiliki efek samping sakit berbeda dengan penyakit lainnya yang menyerang kekebalan tubuh manusia.

“Sehingga masyarakat kami imbau tetap tenang. Namun jika menemukan gejala-gejalanya, masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat,” ujarnya.

Baca Juga :  Pusat Gempa di Pesisir Berau, Tidak Berpotensi Tsunami

Adapun menurutnya gejala virus cacar monyet, yaitu demam di atas 39 derajat celcius, setelah itu muncul ruam selama 1 hingga 3 hari.

“Perkembangan ruam sendiri lambat bisa mencapai 3 minggu. Kemunculan ruam pada penderita Mpox banyak muncul di area wajah, telapak tangan dan kaki. Sedangkan jika cacar air, kemunculan lebih banyak di badan dan tidak di telapak tangan dan kaki. Pencegahan dan pengendalian itu arahannya adalah Surveilans, Terapeutik dan Vaksinasi,” paparnya.

Alhasil hingga kini Garna menegaskan perihal kasus virus cacar monyet tidak bisa diabaikan dan bakal tetap mendorong masyarakat waspada terhadap penyebarannya.

Baca Juga :  Dipaksa Berhenti, Sales Dealer Honda di Berau Keluhkan Perlakuan Perusahaan

“Sebab, potensi penularan itu masih ada, sehingga kami sudah imbau jajaran puskesmas melakukan peningkatan pengawasan. Bahkan  jangan juga langsung mendiagnosis orang tersebut, tapi perlu identifikasi dengan seksama. Kalau diduga (Mpox), sampelnya juga harus dikirim untuk di tes,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie

Editor: Nicky Saputra

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
876 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *