benuanta.co.id, TARAKAN – Menjadi salah satu magnet pariwisata di Kota Tarakan, fasilitas di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) kian tak terurus hingga mengalami kerusakan parah. Salah satu kerusakan yang mencolok yaitu banyaknya pagar yang rubuh.
Rani, seorang pengunjung KKMB merasa kecewa melihat keadaan kawasan konservasi ikonik tersebut yang dianggapnya seperti tak ditangani dengan baik oleh pemerintah.
“Sejak tahun 2007, saya sering diajak orang tua liburan ke sini. Sekarang saya yang bawa anak ke sini, meskipun beberapa bagian sudah diperbaiki tapi pagar di depan banyak yang rusak,” ungkapnya diwawancarai pada Kamis (22/8/2024).
Menanggapi kondisi tersebut, Heri Misdiono, salah satu pengelola KKMB mengatakan kerusakan pagar sudah berlangsung selama dua tahun terakhir. Menurutnya, kerusakan ini sebagian besar disebabkan oleh faktor lingkungan, terutama korosi dari air asin yang terus menerus merusak pagar berbahan besi.
“Kami sudah mengusulkan agar pagar diganti dengan kayu ulin yang lebih tahan lama, atau jika tetap menggunakan besi, sebaiknya dengan besi yang lebih tebal,” ujarnya.
Heri juga menyebut usulan perbaikan pagar dan fasilitas lainnya saat ini sedang dalam proses oleh dinas terkait. Namun, ia menegaskan meskipun kondisi pagar rusak beruntung belum ada kasus satwa yang kabur dari kawasan konservasi.
“Bekantan itu hewan pemalu dan sudah nyaman di sini, jadi tidak mungkin keluar. Temuan hewan yang terlihat di luar itu adalah bekantan liar dari beberapa dearah lain, seperti hutan bakau lingkas atau depan seketariat DPD,” jelasnya.
Meski demikian, kerusakan pagar telah menimbulkan masalah lain, yakni banyaknya pengunjung yang masuk ke kawasan tanpa membayar retribusi melalui celah pagar. Heri menyatakan bahwa hal ini tidak hanya berdampak pada pendapatan kawasan, tetapi juga mengurangi daya tarik visual KKMB bagi pengunjung lainnya.
Dengan kondisi yang memprihatinkan ini, banyak pihak berharap agar perbaikan segera dilakukan untuk menjaga keberlanjutan kawasan konservasi yang menjadi daya tarik wisata yang nyaman dan aman di Kota Tarakan. (*)
Reporter: Maqbul Ambung
Editor: Yogi Wibawa