Banjir Rendam Kebun Warga di Desa Atap

benuanta.co.id, NUNUKAN – Banjir kembali merendam Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara (Kaltara). Selain pemukiman, banjir ini juga merendam perkebunan warga pada Senin, 10 Juni 2024.

Ryan Warga Desa Atap, Kecamatan Sembakung mengatakan, hujan deras yang terus mengguyur wilayah Sabah, Malaysia menyebabkan banjir yang merendam beberapa rumah warga termasuk kebun dan sawah di Kecamatan Sembakung.

Banjir ini terjadi sejak Ahad (9/6) kemarin dan Kampung Tembelunu, Desa Atap. Namun pada Senin (10/6) hari ini sudah mulai merendam perkebunan, salah satunya tanaman cabai miliknya.

Baca Juga :  Lonjakan Harga Barang Disinyalir Akibat Jalan Rusak di Titik Nol Perbatasan Long Midang-Ba'kelalan

“Biasanya jika terendam banjir akar tanaman busuk, tanaman lama-lama menguning dan mati,” kata Ryan.

Ia mengatakan sejumlah petani sayur lain juga mengalami hal yang sama. Rata-rata mereka menanam sayur seperti bayam, kangkung, sawi hingga tomat. Ryan berharap, banjir ini tidak semakin besar dan cepat surut.

“Cabai-cabai sudah ada yang acap sebagian, termasuk jagung yang baru ditanam sudah habis tenggelam,” ujarnya.

Baca Juga :  144 Diagnosa yang Tidak Bisa Dirujuk Menggunakan BPJS Kesehatan Hoaks

Hal yang sama juga dirasakan Siti Nurhalijah, bibit sayur yang baru ditanam habis tergerus air ketika banjir. Akibatnya mereka sama sekali tidak bisa memanen dan merugi.

Masyarakat di Kecamatan Sembakung ini selain mata pencarian nelayan bertani dan beternak, sehingga tak jarang sapi dan kambing mereka enggan makan rumput yang sudah terendam banjir. Banjir seperti ini langganan terjadi jika turun hujan deras dengan waktu yang lama di hulu sungai.

Baca Juga :  BPBD Nunukan Mulai Kerjakan Jembatan Alternatif Krayan Selatan

Kecamatan Sembakung, merupakan wilayah sungai, hal ini menyebabkan Kecamatan ini sering banjir ketika turun hujan di hulu sungai dengan intensitas waktu yang cukup lama, karena air-air sungai tersebut akan meluap.

Banjir ini juga merendam pemukiman warga dari Tembelunu hingga ke Salid di RT 07 dan 06, saat ini aktifitas waraga sudah menggunakan perahu ketinting. (*)

Reporter: Darmawansyah

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *