BPBD Akui Semua Hidran di Berau Tak Berfungsi  

benuanta.co.id, BERAU – Pasca terjadinya musibah kebakaran yang terjadi di salah satu ruko di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) pada Ahad (2/6/2024) lalu.

Banyak masyarakat yang mempertanyakan terkait kondisi hidran yang tak berfungsi di lokasi pasar tersebut.

Menurut salah satu pemilik ruko di pasar SAD, Muhammad Andi, musibah kebakaran yang terjadi menurunya perlu menjadi evaluasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

“Saya melihat hidran tidak difungsikan, apakah hidran itu rusak atau seperti apa,” ucapnya Jumat (7/6/2024).

Jika memang hidran tersebut rusak, ia pun meminta kepada Pemkab Berau melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar bisa melakukan peremajaan sehingga bisa digunakan sepertimana mestinya.

Baca Juga :  Diduga Rem Blong, Truk Muatan Alat Berat Kecelakaan Sebabkan Pengemudi Meregang Nyawa

“Kita akui bahwa hidran memang ada banyak di pasar ini, tetapi jika tidak berfungsi sama saja hanya sebagai ‘pajangan’ saja,” ungkapnya.

Senada, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat mengakui bahwa adanya hidran yang berada di Pasar SAD tidak berfungsi.

“Ada tiga faktor mengapa hidran tersebut tidak berfungsi salah satunya akibat tidak adanya peremajaan, kurangnya uji coba dan yang paling jelas tidak kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengoprasikan hidran tersebut,” bebernya.

Baca Juga :  Punya Kebun Cokelat Sejak 2002 dan Dapat Pembinaan Penuh dari PT Berau Coal

Padahal ia juga selalu mewanti agar pipa hidran bisa dikoneksi langsung ke PDAM, sehingga untuk melakukan perawatan dan uji coba bisa lebih mudah.

“Kami (BPBD) juga tidak pernah dilibatkan dalam hal ini, padahal untuk pengoprasian hidran sendiri perlu adanya pelatihan,” tegasnya.

Dengan adanya kejadian ini dirinya juga berharap agar hidran yang ada di pasar tersebut bisa dilakukan peremajaan serta SDM di internal Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pasar SAD agar bisa menguasai dan memahami terkait langkah yang diambil jika terjadi musibah kebakaran.

“Yang jelas sarana-prasana juga harus difungsikan sebagaimana mestinya jangan digunakan untuk keperluan yang lain, serta bisa upgred semua alat agar bisa konek dengan yang dimiliki oleh Damkar,” jelasnya.

Baca Juga :  Berkas Pelaku Pembunuhan di Teluk Bayur Masih Dilengkapi

Karena menurutnya, pasar adalah salah satu objek vital yang memang sarana-prasananya harus diperhatikan.

“Harus menjadi perhatian tentang hal ini, jangan sampai jika sudah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baru difikirkan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2636 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *