Iran Mulai Selidiki Kecelakaan Heli Presiden Ebrahim Raisi

Teheran – Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jendral Mohammad Bagheri menugaskan delegasi tingkat tinggi untuk menyelidiki kasus jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi beserta tim pendampingnya.

Delegasi itu, yang dipimpin Brigadir Ali Abdollahi, sudah diberangkatkan ke lokasi kejadian dan memulai penyelidikan.

Hasil investigasi akan diumumkan kemudian setelah misi selesai.

Presiden Ebrahim Raisi sedang dalam perjalanan kembali dari upacara pembukaan bendungan di perbatasan Iran dengan Azerbaijan pada Minggu (19/5).

Helikopter yang membawa sang presiden dan rombongan jatuh di Varzaqan, barat laut Iran, pada hari itu.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan beberapa pejabat tinggi provinsi juga berada di dalam helikopter tersebut dan semuanya menjadi korban jiwa.

Baca Juga :  Joe Biden Mundur Sebagai Kandidat Demokrat Dalam Pilpres AS

Model helikopter yang ditumpangi Presiden Raisi jadi sorotan

Presiden Iran Ebrahim Raisi berada di dalam helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat, sebelum kemudian pesawat itu jatuh di dekat Kota Tabriz di barat laut Iran pada Minggu (19/5).

Baik Raisi maupun anggota delegasi yang menyertainya tidak selamat di antara puing-puing helikopter yang diperoleh Iran beberapa dekade lalu dari AS sebelum Revolusi Iran tahun 1979.

Bell 212 pertama kali diproduksi di Fort Worth, Texas, sebelum pabriknya dipindahkan ke Kota Mirabel, Quebec, Kanada pada 1988, dengan penghentian produksi pada 1998.

Meskipun helikopter ini melakukan penerbangan pertamanya pada 1968 untuk tujuan militer, ketahanan dan kemudahan penggunaannya menjadikannya pilihan yang baik untuk transportasi sipil.

Baca Juga :  Ribuan Pengungsi Palestina di Khan Younis Melarikan Diri dari Serangan

Bell 212 mampu mengangkut hingga 15 penumpang, termasuk pilot.

Helikopter ini dapat bertugas dalam misi pemadaman kebakaran, serta transportasi kargo dan pengintaian bersenjata.

Helikopter yang membawa Raisi dikabarkan dimodifikasi untuk mengangkut 15 penumpang.

Spesifikasi teknis

Bell 212, yang dapat diterbangkan dengan satu atau dua pilot, memiliki panjang 17,41 meter dengan ketinggian 3,83 meter dari permukaan tanah.

Beratnya 2.962 kilogram dalam kondisi tidak berawak, dengan berat lepas landas maksimum 5.080 kilogram dan ditenagai oleh mesin 1.300 kilowatt dengan dua rotor, masing-masing sepanjang 14,63 meter.

Helikopter ini biasanya terbang dengan kecepatan 118 mil per jam (190 kilometer), tetapi bisa mencapai hingga 137 mil per jam dalam penerbangan tempur.

Baca Juga :  Kamp Pengungsi di Gaza Tengah Digempur Israel 63 Kali Dalam Sepekan

Bell 212 dapat melakukan perjalanan hingga 273 mil dan beroperasi pada ketinggian maksimum 17.388 kaki (sekitar 5.299 meter)

Pemeliharaan, kekurangan suku cadang

Iran menghadapi kesulitan dalam mempertahankan senjata dan kendaraan buatan AS karena embargo bertahun-tahun yang juga menyebabkan kelangkaan suku cadang.

Helikopter Bell 212 yang jatuh diperkirakan berusia setidaknya 30 tahun.

Militer Iran diyakini memiliki 10 jenis helikopter tersebut dalam inventarisnya.

Sumber: Anadolu / ANTARA

 

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2651 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *