benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) optimis angka stunting di Kaltara dapat segera mencapai target nasional pada akhir tahun 2024 ini.
Pasalnya angka stunting di Kaltara yang sebelumnya sempat menyentuh 22 persen kini berangsur turun ke angka 17,41 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia.
“Tentunya kita juga tidak boleh terpaku pada angka itu, karena kita harus fokus sama progres yang sudah ada agar angka stunting ini bisa turun terus,” Kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda-Litbang) Kaltara, Bertius pada Senin 20 Mei 2024.
Bappeda Litbang terus mendorong agar semua pemerintah kabupaten dan kota yang ada di wilayah Kaltara dapat bersama-sama mengatasi stunting dengan program-program kesejahteraan yang tepat sasaran.
“Artinya gizinya harus kita perhatikan sejak ibu mengandung atau sejak masyarakat masuk ke jenjang pernikahan, sehingga ada pemetaan terkait antisipasi stunting. Jadi sejak dari kandungan bayi sudah dapat gizi yang baik hingga mereka lahir dan bertumbuh artinya ibu mengandung juga harus kita perhatikan,” terangnya.
Jika nantinya upaya dalam pencegahan stunting dapat dilakukan dengan realisasi yang baik, maka langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh pemerintah yaitu memastikan pertumbunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan terbukanya lapangan pekerjaan.
Di mana hal itu ditujukan agar perekonomian masyarakat dapat terjaga hingga nol kasus stunting bisa tercapai di Kaltara.
“Makanya melalui hilirisasi dan perkembangan industri seperti di KIHI sangat kita dorong untuk bermanfaat bagi masyarakar. Artinya para pekerja ini nantinya harus masyraakat Kaltara itu sendiri, minimal angka pengangguran juga dapat teratasi. Karena kasus utama stunting ini ialah persoalan ekonomi, jadi kita juga harus melihat dari semua unsur pokok masalahnya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Yogi Wibawa