Distransnaker Gandeng BP3MI Kaltara Edukasi CPMI di Pulau Sebatik

benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebagai pintu perlintasan penyelundupan Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural ke Malaysia, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Nunukan bersama Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan sosialisasi edukasi terhadap masyarakat di Pulau Sebatik.

Kepala BP3MI Kaltara, Kombes Pol F Jaya Ginting mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi di Desa Maspul, Kecamatan Sebatik Tengah.

“Ini merupakan upaya pencegahan CPMI non prosedural dengan menggandeng pemerintah daerah dan sejumlah Aparat Penegak Hukum (APH) untuk sama-sama melakukan pencegahan, salah satunya dengan kita gencar mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat,” kata Ginting kepada benuanta.co.id, Kamis (16/5/2024).

Baca Juga :  Siap Amankan Pilkda, AKBP Bonifasius Rumbewas Jabat Kapolres Nunukan

Dikatakannya, selain itu, pihaknya juga melakukan edukasi kepada para kepala desa, tokoh masyarakat dan masyarakat yang ada di Pulau Sebatik terkait PMI non prosedural.

Ginting mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan informasi hukum serta edukasi kepada masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri agar sesuai dengan prosedur agar bisa berangkat dengan aman sehingga bisa mendapatkan hak-haknya dan dilindungi oleh payung hukum.

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja Distransnaker Nunukan, Rahmawati Matto mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya kegiatan ini untuk memberikan edukasi dan juga pemahaman kepada unsur terkait, bagaimana pekerja yang ingin menjadi PMI di luar negeri dapat bekerja secara prosedural dan tidak melanggar aturan.

Baca Juga :  104 PMI Bermasalah Dideportasi ke Tanah Air, Dominan Warga Kaltara

“Tentunya kita berharap bagi para CPMI yang ingin ke Malaysia bisa  bekerja secara prosedural, agar bisa mencegah PMI yang non prosedural mendapatkan masalah di kemudian hari,” katanya.

Apalagi, Pulau Sebatik merupakan jalur keluar masuknya CPMI menuju negara terdekat Malaysia. Selama ini para CPMI kerap menjadi korban dari para calo atau pengurus yang hanya ingin memperoleh keuntungan sendiri.

Baca Juga :  Tersandung Kasus Pelanggaran Keimigrasian, Dua WNA Malaysia Divonis Penjara

“Tidak hanya di Pulau Sebatik, kita juga akan terus melakukan sosialisasi seperti ini di wilayah Sei Menggaris, Sebuku, Lumbis, dan juga Krayan yang juga merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia,” tegasnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2701 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *