benuanta.co.id, TARAKAN – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui surat yang ditujukan kepada Gubernur Kalimantan Utara menyampaikan penurunan tingkat dan jumlah penduduk miskin ekstrem selama 3 tahun berturut-turut di Provinsi Kaltara. Sejak 2021 hingga 2023, angka kemiskinan kian merosot berkat komitmen Pemprov Kaltara.
Surat yang dikeluarkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor B-464/65/D-I/KPS.01.00/02/2024 ditujukan langsung ke Gubernur Kaltara tertanggal 26 Februari 2024.
Dalam surat tersebut, ditandatangani oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial selaku Ketua Satgas Pengelola Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), Prof. Dr. Nunung Nuryartono, mengapresiasi dan berterima kasih atas komitmen, kerja sama dan kontribusi yang telah dilakukan oleh seluruh pemerintah daerah hingga saat ini.
Pihaknya menyampaikan hasil perhitungan estimasi angka kemiskinan ekstrem tingkat kabupaten/kota tahun 2023. Penghitungan pada tahun 2021 dan 2022 dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sementara untuk tahun 2023 perhitungan dilakukan oleh Satgas Data P3KE.
Pada 2021, estimasi jumlah kemiskinan berdasarkan jumlah jiwa di Kaltara yakni 6,16 ribu jiwa, pada 2022 angka tersebut turun menjadi 4,60 ribu jiwa dan pada 2023 turun menjadi 2,56 ribu jiwa. Pada penghitungan estimasi tingkat kemiskinan ekstrem pada 2021 tercatat 0,86 persen, pada 2022 turun menjadi 0,63 persen dan 2023 turun menjadi 0,34 persen.
Sementara untuk tingkat kabupaten kota di antaranya Malinau, estimasi jumlah kemiskinan berdasarkan jumlah jiwa pada 2021 tercatat 1,29 ribu jiwa, tahun 2022 0,00 jiwa dan 2023 0,00 jiwa. Untuk Kabupaten Bulungan pada 2021 tercatat 1,68 ribu jiwa, 2022 2,15 ribu jiwa dan 2023 0,00 jiwa. Kabupaten Tana Tidung, pada 2021 tercatat sebanyak 0,60 ribu jiwa, 2022 0,14 ribu jiwa dan 2023 0,04 ribu jiwa. Kabupaten Nunukan pada 2021 tercatat 0,20 ribu jiwa, 2022 0,75 ribu jiwa dan 2023 turun 0,00 jiwa. Sementara untuk Kota Tarakan, pada 2021 tercatat 2,39 ribu jiwa, 2022 1,56 ribu jiwa dan 2023 sebanyak 2,52 ribu jiwa.
Persentase estimasi tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Malinau, pada 2021 tercatat 1,47 persen, 2022 turun menjadi 0,63 persen dan 2023 turun sebesar 0,34 persen. Kabupaten Bulungan pada 2021 sebanyak 1,25 persen, 2022 turun menjadi 0,00 persen dan 2023 stabil di angka 0,00 persen. Untuk Kabupaten Tana Tidung, pada 2021 tercatat 2,07 persen, 2022 0,45 persen dan 2023 turun menjadi 0,11 persen. Kabupaten Nunukan pada 2021 tercatat 0,10 persen, 2022 sebanyak 0,36 persen dan 2023 turun menjadi 0,00 persen. Sementara untuk Kota Tarakan pada 2021 sebanyak 0,91 persen, 2022 turun 0,59 persen dan 2023 sebanyak 0,93 persen.
Estimasi angka kemiskinan ekstrem di tingkat kabupaten kota di Kaltara ini dihitung khusus sebagai alat rujukan internal bagi pemerintah daerah. Dari data ini juga diharapkan digunakan sebagai dasar dalam melakukan perencanaan dan pengalokasian anggaran berdasarkan wilayah kabupaten kota tahun 2024.
“Gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah, dapat menggunakan estimasi angka kemiskinan ekstrem ini sebagai dasar untuk mengkoordinasikan dan memastikan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) diwilayah masing-masing mencapai target 0 persen di tahun 2024,” demikian isi surat tersebut.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli