Gerakan Pangan Murah Efektif Tekan Inflasi di Nunukan

benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah Daerah (Pemda) Nunukan melaui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Nunukan menyalurkan 30 ton beras lokal yang disubsidikan kepada masyarakat.

Kepala DKPP Kabupaten Nunukan, Muhtar mengatakan pemerintah menganggarkan gerakan pangan murah sebesar Rp200 juta, dari anggran itu pemerintah meyediakan beras murah dari petani dan mensubsidinya untuk masyarakat di Nunukan.

“Beras lokal ini kita ambil dari petani di Pulau Sebatik, lalu kita subsidikan lagi. Agar harganya murah dan bisa terjangkau oleh masyarakat,” kata Muhtar, Senin 18 Maret 2014.

Dia juga menjelaskan sejak Januari hingga Maret beras yang msuk mencapai 30 ton, untuk bulan ke 4 akan ada sekitar 10 ton lagi, begitu pun bulan berikutnya hingga berakhirnya kegiatan ini 10 bulan ke depan.

Baca Juga :  Pertemuan Sosek Malindo, Peningkatan Kesejahteraan Wilayah Perbatasan Dibahas

“Beras ini kami beli dari petani dengan harga Rp130 ribu per 10 kilogram, dan kita jual di masyarakat dengan harga Rp 115 ribu, jadi kita beri subsidi sebesar Rp15 ribu,” jelasnya.

Pemerintah Nunukan juga mendapatkan bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapenas) sebesar Rp60 juta serta bantuan dari Pemerintah Provinsi Kaltara Senilai Rp15 juta.

Baca Juga :  Jokowi Terbitkan Perpres Distribusi Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

“Bantuan beras ini dari Bapenas dan akan dilaksankan 4 kali dan 1 tahun karena dananya lambat keluar, kemungkinan akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember mendatang,” terangnya.

Selain itu, gerakan pangan murah tidak hanya beras tapi menyediakan seperti gula 1 ton, telur 150 piring, bawang merah 1 ton, bawang putih 500 kilogram, dan tepung 1 ton.

Diterangkannya, gerakan pangan murah sebenarnya untuk 9 barang pokok, namun Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian memfokuskan beras karena beras mengalami inflasi mencapai 5,7 persen, sedangkan komoditas yang lain hanya 2 persen kenaikannya.

Bahkan ada yang deflasi atau mengalami penurunan seperti cabai sebelumnya diharga Rp80 hingga Rp 100 ribu, kini hanya Rp50 hingga Rp60 ribu per kilogram,

Baca Juga :  Pertemuan Sosek Malindo, Peningkatan Kesejahteraan Wilayah Perbatasan Dibahas

“Gerakan pangan murah sangat efektif dalam menekan inflasi di Kabupaten Nunukan, jadi kamu berharap kepada pemerintah pusat dan provinsi dapat menambah bantuan ke daerah kami,” harapnya. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Nicky Saputra 

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2653 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *