benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Berdasarkan hasil updating direktori perusahaan konstruksi pada tahun 2023 ditemukan sebanyak 1.178 perusahaan konstruksi aktif dan berbadan hukum yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Jumlah ini berkurang 5,53 persen dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 1.247 perusahaan.
Hal tersebut dikatakan kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, Mas’ud Rifai untuk Kota Tarakan memiliki jumlah perusahaan konstruksi paling banyak di Provinsi Kaltara. Dilain pihak, Kabupaten Tana Tidung merupakan kabupaten dengan jumlah perusahaan/usaha konstruksi paling sedikit se-Provinsi Kaltara.
“Banyaknya perusahaan konstruksi di Provinsi Kalimantan utara yang dapat kita diamati, perusahaan konstruksi di Kota Tarakan mencapai 39,56 persen dari total seluruh perusahaan konstruksi di Provinsi Kalimantan Utara atau sejumlah 466 perusahaan,” ucapnya Jumat, (15/3/2024).
Lanjut kata Mas’ud sapaannya, disusul Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan yang masing-masing memiliki 28,69 persen dan 20,97 persen perusahaan konstruksi di Provinsi Kalimantan Utara atau sebesar 338 dan 247 perusahaan.
Jumlah perusahaankonstruksi di Kabupaten Malinau mencapai 85 perusahaan atau 7,22 persen. Sementara itu, perusahaan konstruksi paling sedikit berada di Kabupaten Tana Tidung sebesar 42 perusahaan atau 3,57 persen. Kegiatan Updating Direktori Perusahaan Konstruksi mengakomodir informasi mengenai skala perusahaan di antaranya skala usaha kecil, menengah, dan besar.
“Sebagian besar perusahaan konstruksi di Provinsi Kalimantan Utara termasuk dalam skala usaha kecil, yaitu mencapai 1.011 perusahaan atau 85,82 persen dari total jumlah perusahaan konstruksi. Sementara itu, perusahaan konstruksi berskala usaha menengah mencapai 9,93 persen, skala usaha besar mencapai 0,68 persen dan non kualifikasi mencapai 3,57 persen,” jelasnya.
Sedangkan untuk sebaran perusahaan konstruksi menurut kualifikasi usaha dan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara. Perusahaan konstruksi skala usaha kecil di Provinsi Kalimantan Utara mendominasi dibandingkan dengan perusahaan skala usaha menengah dan besar.
Perusahaan berskala usaha kecil, menengah, dan besar terbanyak berada di Kota Tarakan masingmasing sejumlah 399, 57, dan 3 perusahaan. Selain berdasarkan kualifikasi usaha, kata Mas’ud, perusahaan konstruksi dapat dilihat berdasarkan bentuk badan usahanya.
“Perusahaan konstruksi terdiri dari beberapa jenis badan usaha, seperti PT/PT Persero, CV, Koperasi, perwakilan perusahaan/perusahaan asing, dan lainnya. Sebagian besar perusahaan konstruksi di Kalimantan Utara berbadan usaha CV yang mencapai 87,61 persen dari total perusahaan konstruksi atau sejumlah 1.178 perusahaan,” terangnya.
Bentuk badan usaha terbanyak kedua di Provinsi Kalimantan Utara adalah PT/PT Persero sebesar 11,29 persen dan Koperasi sebesar 0,93 persen. Sementara itu, bentuk usaha lainnya hanya terdapat 2 perusahaan atau sebesar 0,17 persen dari total perusahaan konstruksi di Provinsi Kalimantan Utara dan tidak ada bentuk usaha perwakilan perusahaan/perusahaan asing di Provinsi Kalimantan Utara.
Sedangkan Perusahaan konstruksi berbentuk CV terdapat di seluruh Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Utara. Demikian pula dengan perusahaan berbentuk PT/PT Persero. Perusahaan konstruksi berbentuk CV dan PT/PT Persero terbanyak berada di Kota Tarakan, yaitu mencapai 399 dan 62 perusahaan. Sementara itu, Kabupaten Tana Tidung memiliki perusahaan konstruksi berbentuk CV dan PT/PT Persero paling sedikit di Provinsi Kalimantan Utara atau sejumlah 41 dan 1 perusahaan.
Selain itu, perusahaan konstruksi berbentuk Koperasi dan Lainnya hanya terdapat di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara. Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan memiliki jumlah perusahaan konstruksi berbentuk Koperasi, yaitu 3, 4, dan 4 perusahaan. Di sisi lain, terdapat perusahaan konstruksi berbadan usaha lainnya di Kalimantan Utara berjumlah 2 yang masing-masing tersebar di Kabupaten Nunukan serta Kota Tarakan. Rincian jumlah perusahaan konstruksi menurut badan usahanya. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Nicky Saputra
