benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) di 3 kabupaten/kota, pada Februari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,33 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,24 pada Februari 2023 menjadi 104,62 pada Februari 2024. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,19 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,24 persen.
Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai mengatakan, Inflasi y-on-y di Kaltara terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,1 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,13 persen kelompok transportasi sebesar 2,11 persen kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,91 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,89 persen kelompok kesehatan sebesar 0,59 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya.
“Nah untuk kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,2 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,29 persen,” katanya, Jumat (1/3/2024)
Adapun 10 komoditas yang paling dominan memberikan andil sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2024, antara lain beras, tomat, daging ayam ras, angkutan udara, sigaret kretek mesin (skm), cabai rawit, emas perhiasan, ikan layang/ikan benggol, bawang putih, dan sigaret putih mesin (spm).
“Untuk 10 komoditas yang yang paling dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain ikan bandeng/ikan bolu, kangkung, sawi hijau, bayam, udang basah, minyak goreng, baju muslim wanita, kacang panjang, telepon seluler, dan sabun mandi cair, jelasnya.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil dalam inflasi m-to-m pada Februari 2024, antara lain tomat, bawang merah, ikan layang/ikan benggol, minyak goreng, daging ayam ras.
“Untuk komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain cabai rawit, ikan bandeng/ikan bolu, air kemasan, cabai merah bahan bakar rumah tangga,” tuturnya.
Pada Februari 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,61 persen; kelompok transportasi sebesar 0,26 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,16 persen. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Yogi Wibawa