Durasi Operasional Pasar Subuh Bikin Cemburu Pedagang Pasar Senja Bangun

benuanta.co.id, BERAU – Keberadaan pasar subuh di Pasar Sanggam Adji Dilayas yang tidak terkontrol jam operasionalnya membuat pedagang di pasar senja Kampung Bebanir Bangun cemburu.

Diskoperindagkop dan UKM Berau pun memiliki wacana untuk membuat aturan jam operasional atau jam dagang yang berbeda di kedua pasar tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Sarana Perdagangan Diskoperindag Berau, Abdurrachim bahwa sudah berencana pasar subuh akan menyesuaikan aturan yang ada.

“Sedangkan pasar senja akan diberlakukan mulai dari jam 17.00 WITA hingga 23.00 WITA. Mudahan itu bisa disetujui,” ucapnya Jumat (2/2/2024).

Ia menjelaskan, jika sesuai aturan yang ada di peraturan bupati untuk pasar subuh di Sanggam Adji Dilayas hanya diperbolehkan menggelar lapaknya dari pukul 03.00 hingga 07.00 WITA.

Baca Juga :  Punya Kebun Cokelat Sejak 2002 dan Dapat Pembinaan Penuh dari PT Berau Coal

“Tapi kenyataannya, yang seharusnya hanya sebagai tempat bongkar muat hasil kebun petani dari Trans Sambaliung, Paribau, dan Labanan, kini malah sekaligus menjadi tempat berjualan,” ujarnya.

Tak hanya itu, untuk pasar senja saat ini juga sudah tidak sesuai aturan karena pedagang menggelar lapaknya sejak jam 16.00 WITA hingga pagi. Sehingga, pengusulan jam operasional sebagai kesepakatan bersama pihak UPTD pasar, dibuatlah skema waktu agar bisa bergantian berjualan.

“Ini yang jadi keluhan pedagang di pasar senja. Masyarakat lebih memilih berbelanja di pasar yang buka 24 jam, daripada harus jauh ke Sambaliung. Skema waktu ini dibuat untuk menghindari agar mendatang tidak terjadi konflik antar pedagang,” tuturnya.

Baca Juga :  Lahan Bermasalah, Gedung SD di Pulau Derawan Terancam Ditutup

Ditanya terkait pengawasan, Diskoperindag Berau bersama UPTD Pasar disebutnya telah melakukan. Bahkan, upaya lain yang dilakukan agar membuat pedagang lebih tertib adalah dengan menaikkan iuran sewa lapak dari Rp 1.000 menjadi Rp 10 ribu per lapak.

“Dengan harapan, pedagang tidak maruk menyewa lapak, dan bisa tertib aturan Perbup,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu pedagang pasar subuh yang enggan disebut namanya menyebut jika hasil penjualan dari pasar subuh memang lebih besar dibandingkan pasar senja.

Baca Juga :  Rumah dan Gudang Terbakar di Teluk Bayur

“Padahal, sebelumnya dirinya juga memiliki lapak jualan di pasar senja.  Sebelumnya saya berjualan di pasar senja karena dekat dari rumah. Tapi sekarang makin sepi, pembeli lebih banyak ke pasar subuh. Apalagi lapak jualan sudah bisa dibuka sejak sore hari, pendapatan pastinya lebih banyak,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2650 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *