Ekspor Impor Kaltara Turun Selama Tahun 2023

benuanta.co.id, BULUNGAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat ekspor dan impor tahun 2023 terjadi penurunan. Baik untuk barang minyak dan gas bumi (Migas) maupun non migas seperti gas alam, hasil industri, tambang dan pertanian.

Kepala BPS Provinsi Kaltara, Mas’ud Rifai menuturkan ekspor non migas di Provinsi Kaltara mengalami penurunan pada bulan Desember 2023 sebesar 23,74 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari US$267,79 juta menjadi US$204,21 juta.

“Seluruh komoditi ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kaltara pada Desember 2023 hampir seluruhnya merupakan komoditi barang non migas,” ujar Mas’ud kepada benuanta.co.id, Kamis, 1 Februari 2024.

Namun, jika dilihat dari catatan Januari-Desember 2023, terdapat peningkatan sebesar 7,06 persen dengan ekspor senilai US$2,861,77 juta. Meskipun begitu, penurunan ekspor pada Desember 2023 terutama disebabkan oleh menurunnya ekspor barang non-migas hasil tambang, sementara hasil pertanian naik 5,79 persen, dan hasil industri mengalami penurunan sebesar 4,32 persen.

Meskipun ekspor barang non migas mengalami penurunan pada bulan Desember, namun Provinsi Kaltara berhasil mencatat peningkatan pada ekspor asli sebesar 36,23 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Juga :  Dengarkan Aspirasi Nelayan, KNTI Apresiasi Respons Cepat Gubernur Zainal

“Sektor hasil tambang menjadi penyumbang terbesar dengan peningkatan ekspor mencapai 45,67 persen atau senilai US$168,36 juta. Sementara itu, hasil industri mengalami penurunan tipis sebesar 0,37 persen, dan sektor hasil pertanian juga mengalami penurunan sebesar 10,94 persen,” paparnya.

Dari total ekspor asli Provinsi Kaltara, sebagian diekspor melalui pelabuhan di luar provinsi dengan nilai mencapai US$3,73 juta. Pelabuhan di Jawa Timur merupakan pelabuhan terbesar yang mengekspor hasil dari Kaltara senilai US$2,59 juta.

Kemudian Sulawesi Selatan sebesar US$1,14 juta, dan DKI Jakarta dengan nilai ekspor US$0,0002 juta,” bebernya.

Lanjutnya, negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kaltara pada Desember 2023 adalah Cina sebesar US$79,42 juta, Filipina sebesar US$28,10 juta, Jepang sebesar US$20,67 juta, Malaysia sebesar US$18,81 juta dan India sebesar US$18,45 juta.

“Kelima negara ini memiliki peranan besar dalam ekspor Provinsi Kaltara pada Desember 2023 sebesar 81,02 persen dari total ekspor. Peningkatan terjadi pada sebagian besar negara seperti Cina, Jepang, Korea dan Italia. Namun, untuk negara Filipina, Malaysia, India dan Thailand mengalami penurunan jumlah ekspor,” tuturnya.

Baca Juga :  Dengarkan Aspirasi Nelayan, KNTI Apresiasi Respons Cepat Gubernur Zainal

Sementara untuk impor, Mas’ud Rifai menjelaskan terjadi penurunan ini sebesar 1,27 persen atau menjadi US$ 91,97 juta. Meskipun demikian, komoditi barang non migas masih mencatatkan impor sebesar US$ 91,19 juta.

Penurunan nilai impor pada Desember 2023 disebabkan oleh penurunan nilai impor komoditi barang hasil industri menjadi sebesar US$ 90,70 juta atau turun 1,90 persen, sementara nilai impor hasil tambang turun menjadi sebesar US$ 0,49 juta. Hasil pertanian tercatat tidak melakukan transaksi impor pada bulan Desember.

“Meskipun nilai impor pada bulan Desember mengalami penurunan, secara kumulatif nilai impor Provinsi Kaltara periode Januari-Desember 2023 mencapai US$ 688,56 juta. Terjadi peningkatan sebesar 302,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2022,” terangnya.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa pada Desember 2023, transaksi nilai impor berupa barang migas di Provinsi Kaltara tercatat melakukan impor sebesar US$ 0,78 juta berasal dari Malaysia. Sedangkan impor non migas Provinsi Kaltara pada Desember 2023 mencapai US$ 91,19 juta berasal dari negara Cina, Singapura, Jepang, Vietnam, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Belgia.

Baca Juga :  Dengarkan Aspirasi Nelayan, KNTI Apresiasi Respons Cepat Gubernur Zainal

“Secara kumulatif, nilai impor non migas Januari-Desember 2023 tercatat sebesar US$ 688,56 juta, mengalami peningkatan sebesar 302,92 persen dibanding periode yang sama di tahun 2022. Namun, jika dibandingkan dengan November 2023, impor non migas pada bulan Desember 2023 mengalami penurunan sebesar 17,09 persen,” ungkapnya.

Meskipun terjadi penurunan pada bulan Desember, neraca perdagangan kegiatan ekspor impor melalui pelabuhan di Provinsi Kaltara masih menunjukkan nilai yang positif atau surplus.

“Pada Desember 2023, neraca perdagangan surplus sebesar US$ 112,24 juta. Ini mengalami penurunan sebesar 35,73 persen dibanding kondisi November 2023 yang surplus sebesar US$ 174,64 juta,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2703 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *